Header Ads

Peringatan Hari Pers Nasional 2023

Presiden Jokowi Minta Semua Pihak Dukung Media Pers

* Peranan Media Arus Utama Sangat Dibutuhkan 
 
 
 

* Peranan Media Arus Utama Sangat Dibutuhkan

143 view
Presiden Jokowi Minta Semua Pihak Dukung Media Pers Presiden Jokowi Minta Semua Pihak Dukung Media Pers
Foto: Humas Setkab/Rahmat
GUNAKAN MESIN TIK: Presiden Joko Widodo diminta mengetikkan tulisan HPN menggunakan mesin ketik tua disaksikan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (5 kanan), Menteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD (3 kiri), Menteri Kominfo Johnny G Plate (2 kiri), Menteri Sekretaris Negara Pratikno (4 kiri), Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu (kiri), Ketua PWI Atal S Depari (4 kanan), Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (3 kanan) dan Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution (2 kanan) pada momen peringatan Hari Pers Nasional 2023, di Deli Serdang, Kamis (9/2) . 

Deliserdang -Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo mengingatkan semua pihak mendukung keberadaan media arus utama. "Saya meminta kepada semua pihak baik lembaga pemerintah pusat dan daerah, BUMN, perusahaan swasta, lembaga swadaya masyarakat untuk mendukung keberadaan media arus utama," seru Jokowi pada acara puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Gedung Serbaguna, Jalan Williem Iskandar/Jalan Pancing, Deliserdang, Kamis (9/2).

Selain itu Jokowi juga mengharapkan pers agar membuat berita yang bertanggungjawab, karena pers sudah bebas, pemberitaan juga sudah bisa dibuat siapa saja. "Sekarang ini pers sudah mencakup seluruh media informasi yang bisa tampil dalam bentuk digital. Semua orang bebas membuat berita dan sebebas-bebasnya. Sekarang ini masalah yang utama, menurut saya adalah membuat pemberitaan yang bertanggungjawab, karena masyarakat kebanjiran berita dari media sosial (medsos) dan media digital lainnya," kata Jokowi.

Oleh karenanya, menurut Jokowi, di tengah suasana saat ini media arus utama (mainstream) justru sangat dibutuhkan untuk menjadi rumah penjernih informasi. Media arus utama menyajikan informasi yang terverifikasi dan menjalankan peran sebagai communication of hope yang memberi harapan pada masyarakat.

"Peran utama media kini makin penting untuk mengamplifikasi kebenaran dan menyingkap fakta terutama di tengah keganasan post truth, pasca fakta dan pasca kebenaran. Media arus utama diharapkan mampu menjaga dan mempertahankan misinya untuk mencari kebenaran, searching the truth dan membangun optimisme.

Jokowi melanjutkan, banyak berita yang beredar di media sosial juga mengorbankan kualitas jurnalisme. Dia pun meminta hal seperti ini tidak mendominasi kehidupan bangsa Indonesia.  "Sekarang ini banyak sekali, dan mengorbankan kualitas isi dan jurnalisme autentik, ini yang kita akan semakin kehilangan. Hal semacam ini tidak boleh mendominasi kehidupan masyarakat kita. Media konvensional yang beredar semakin terdesak dalam peta pemberitaan," ujar dia.

Jokowi juga mengatakan, media memang harus melakukan inovasi agar adaptif. Namun, menurut Jokowi, media tidak boleh dibiarkan berjalan sendiri.  "Memang untuk bisa eksis berkelanjutan media arus utama harus melakukan inovasi-inovasi harus adaptif terhadap teknologi dan melakukan langkah-langkah strategis namun media massa tidak boleh dibiarkan berjalan sendiri. Pemerintah dan semua pemangku kepentingan harus memberikan dukungan," ujarnya.

Tak Tergelincir

Jokowi juga meminta media massa untuk tetap objektif jelang Pemilu 2024. Jokowi meminta media massa tidak tergelincir dalam polarisasi. "Memasuki tahun politik media massa harus tetap berpegang teguh pada idealisme, objektif dan tidak tergelincir dalam polarisasi," ujarnya.

Jokowi meminta media massa untuk mendorong pelaksanaan Pemilu 2024 agar berjalan jujur dan adil. Media massa, kata dia, harus tetap menjadi pilar demokrasi. "Media harus mendorong pelaksanaan Pemilu 2024 supaya berjalan jujur dan adil serta meneguhkan persatuan Indonesia. Media massa harus tetap menjadi pilar demokrasi," ungkapnya.

Lebih lanjut, Jokowi meminta media massa untuk menjadi referensi utama dalam mendapatkan informasi.  "Menjadi referensi utama bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi. Saya rasa itu yang penting," kata Jokowi.

Diambil Platform Digital Asing

Jokowi juga menyampaikan kesedihannya terhadap kondisi keberlanjutan media konvensional. Jokowi mengatakan, belanja iklan media konvensional telah diambil oleh platform asing.

"Keberlanjutan industri media konvensional juga menghadapi tantangan berat. Saya mendengar banyak mengenai ini, bahwa sekitar 60 persen belanja iklan telah diambil oleh media digital terutama platform-platform asing," katanya.

Jokowi mengungkapkan hal ini setelah membahasnya dengan para insan pers di Medan. Dia membahasnya saat makan malam sembari mengudap durian. "Sedih lho kita, sehingga tadi malam, saat makan malam, makan durian, saya mengundang beberapa tokoh insan pers, lalu berbicara mengenai ini," tuturnya.

Jokowi menjelaskan, Menkominfo telah mengajukan izin prakarsa terkait rancangan peraturan presiden soal kerja sama perusahaan pers dan platform digital. Perpres ini dimaksudkan untuk mendukung jurnalisme berkualitas.

"Kita tahu bahwa Menkominfo baru saja mengajukan izin prakarsa mengenai rancangan perpres tentang kerja sama antara perusahaan pers dan platform digital untuk mendukung jurnalisme yang berkualitas," ujarnya.

Selain perpres tersebut, Jokowi mengatakan ada rancangan perpres soal tanggung jawab perusahaan platform digital. Jokowi ingin segera ada pertemuan untuk membahas rancangan perpres ini.

"Tapi ada usulan lain, rancangan perpres tentang tanggung jawab perusahaan platform digital untuk mendukung jurnalisme yang berkualitas. Saran saya bertemu, kemudian dalam satu bulan ini harus selesai soal perpres ini. Jangan lebih dari satu bulan. Saya akan ikut dalam beberapa pembahasan tentang ini," ungkapnya.

Jokowi mengatakan bahwa pada akhirnya sumber daya keuangan media konvensional akan terus berkurang. Hal inilah yang akan menyulitkan media dalam negeri.

"Sumber daya keuangan media konvensional akan berkurang terus. Larinya pasti ke sana. Dan sebagian sudah mengembangkan diri ke media digital, tetapi dominasi platform asing dalam belanja iklan telah menyulitkan media dalam negeri kita," katanya.

Jadi Presiden

Di kesempatan itu, Jokowi mengungkap kedekatannya dengan insan pers. Berkat insan pers pula, menurut Jokowi, orang biasa sepertinya bisa menjadi Presiden.

Jokowi juga menyampaikan terima kasih atas kontribusi pers nasional kepada bangsa dan negara.

"Atas nama rakyat atas nama pemerintah, saya menyampaikan selamat Hari Pers kepada seluruh insan pers Indonesia di mana pun bapak, ibu, dan saudara-saudara berada. Sekaligus mengucapkan terima kasih kepada pers nasional atas kontribusinya kepada bangsa dan negara," kata Jokowi.

Jokowi menuturkan, sejak awal, awak media berkontribusi besar dalam menyuarakan ajakan perjuangan kemerdekaan. Pun menyuarakan inovasi pembangunan.

"Sejak awal awak media berkontribusi besar dalam menyuarakan ajakan perjuangan kemerdekaan, menyuarakan inovasi-inovasi pembangunan dan menjadi penopang utama demokratisasi," ujarnya.

Jokowi lantas mengaku memiliki pengalaman pribadi yang dalam dan bersahabat dengan insan pers. Menurut dia, berkat insan pers lah orang biasa sepertinya bisa menjadi presiden.

"Saya punya pengalaman pribadi yang dalam dan bersahabat dengan insan pers sejak menjadi wali kota, menjadi gubernur, dan menjadi presiden. Saya ke sana-kemari luntang-lantung saya jalan bareng ke kampung, ke pasar, ke desa, ke nelayan dengan rekan-rekan wartawan dan terbukti insan pers telah membuka harapan orang biasa seperti saya bisa menjadi presiden," tutur Jokowi.

MATINYA KEBENARAN

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sebelumnya juga mengingatkan pers bebas dan bertanggungjawab. "Karena itu kebebasan pers yang harus kita maknai adalah bagaimana kebebasan sebagai nilai yang baik dan berguna di dalam etika yang bertanggungjawab.

Dalam kode etik jurnalistik disampaikan, wartawan Indonesia dalam menghasilkan berita harus akurat, berimbang dan tidak beritikad buruk dan harus sesuai dengan hati nurani. Ini tugas pemberitaan melayani kemanusiaan dan hati nurani," kata Edy Rahmayadi yang pada kesempatan tersebut menerima Pena Emas dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Acara puncak HPN 2023 dihadiri Menteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD, Menteri Kominfo Johnny G Plate, Panglima TNI Yudo Margono, Kapolri Listyo Sigit, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, Ketua PWI Atal S Depari, para kepala daerah se-Indonesia, pelajar, mahasiswa serta para tamu dan undangan lainnya.

Edy Rahmayadi pun berharap pers berperan penting memperkuat penggunaan nalar publik yang menuju pada kebaikan. "Maka penghargaan tertinggi profesi jurnalistik bagaimana pers bertanggung jawab pada upaya pembangunan kemanusiaan secara utuh," katanya.

Edy juga mengatakan kekuatan media saat ini sangatlah luar biasa. Menurut Edy kebenaran dapat dikonstruksi secara maya.

"Kita hidup pada zaman ketika media menjadi kekuatan yang sungguh luar biasa. Ada satu teori yang menyatakan bahwa kenyataan dapat dibentuk dan suatu versi kebenaran dapat dikonstruksi secara maya. Awalnya saya meragukan teori itu. Namun hari ini teori itu ada benarnya. Sehingga zaman ini disebut sebagai zaman post truth atau matinya kebenaran, kebohongan menjadi kebenaran apabila diproduksi terus menerus," ujarnya.

Edy juga meminta pers untuk terus memberitakan informasi mengenai potensi Sumut. Sesuai dengan arahan Jokowi, seluruh pihak mestilah berkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi termasuk pers.

"Saya menitipkan ke semua insan pers yang hadir untuk dapat menulis hal-hal yang positif tentang Sumut. Apakah tentang kulinernya, budaya, pariwisata dan potensi ekonomi lainnya, yang akan memberikan citra positif bagi investor dan wisatawan datang ke Sumut," katanya.

Pada kesempatan tersebut juga diserahkan penghargaan pada tokoh pelopor pers dari Sumut di antaranya Dja Endar Moeda (tokoh pers perjuangan), Parada Harahap (tokoh pers perjuangan), Mohammad Said (tokoh pers perjuangan), Tuan Manullang (tokoh pers perjuangan), Ani Idrus (tokoh pers perempuan) dan Muhammad TWH (tokoh pers tiga zaman).

APRESIASI SUMUT

Ketua PWI Atal S Depari pun memberikan apresiasi pada Pemerintah Provinsi Sumut khususnya Gubernur Sumut Edy Rahmayadi atas dukungannya pada HPN 2023. "Syukur Provinsi Sumut telah berkenan jadi tuan rumah. Pak gubernur support habis pelaksanaan HPN, memikirkan segala rupa persiapan HPN, sampai sampai beliau Edy tidak nyenyak tidur. Beliau bertekad HPN Sumut harus sukses. Kami bangga dengan tekad beliau," katanya.

Kata Atal, Sumut merupakan bagian penting menjadi sejarah pers Indonesia. "Di Sumut lahir pelopor pers Indonesia, lahir media legendaris, lahir wartawan pejuang yang menghidupkan perjalanan pers Indonesia," katanya.

Puncak HPN dihadiri puluhan ribu orang. Sambutan meriah para hadirin diberikan saat Edy Rahmayadi dipanggil untuk menerima pena emas dari PWI. Pada kesempatan itu Jokowi mengenakan pakaian kain tenun Melayu dari Kabupaten Batubara, Sumut. Jokowi juga disambut dengan tarian Melayu.

Jokowi juga diberikan kesempatan mengetikkan kata 'HPN' sebagai penanda puncak HPN 2023 pada sebuah mesin tik. Mesin tik tersebut pernah digunakan jurnalis Pewarta Deli, koran bersejarah Sumut di masa lalu. (SIB/detikcom/A13/a)

 
 


Diberdayakan oleh Blogger.