Header Ads

Lion Air Mencatatkan Kinerja Ketepatan Waktu 83,99%

Upaya Memberikan Millennials Travelers Pengalaman Perjalanan Terbaik Periode Musim Ramai Fase I Lebaran
 


      Lion Air tipe pesawat Boeing 737-900ER. Foto oleh Ersa Danu
 
sinarkepri.co.id.JAKARTA – 22 Juni 2019. Lion Air (kode penerbangan JT) member of Lion Air Group menyampaikan informasi terbaru sehubungan perkembangan operasional dengan merilis kinerja tingkat ketepatan waktu (on time performance/ OTP) 83,99% pada periode musim ramai (peak season) fase I Lebaran H-7 (29 Mei 2019) dan H+7 (12 Juni 2019) serta momen liburan pada waktu yang sama.
Selama 15 hari tersebut, Lion Air beroperasi rata-rata per hari 500 frekuensi terbang atau 7.500 penerbangan yang melayani ke lebih dari 51 kota tujuan domestik dan internasional. Pada angkutan Lebaran tahun ini, perolehan OTP 83,99% telah memperlihatkan kinerja Lion Air terbaik peak season menurut tingkat ketepatan waktu, dibandingkan 69,9% pada 2018 dan 64,86% di 2017.
     Dalam mengakomodir perjalanan di musim tersebut, Lion Air mengoperasikan berbagai jenis armada terdiri dari 66 Boeing 737-900ER (215 kelas ekonomi), 38 Boeing 737-800NG (189 kelas ekonomi) dan tiga Airbus 330-300 (440 kelas ekonomi).Untuk mekanisme pengoperasian pesawat udara, Lion Air memiliki utilisasi 8-9 jam per hari, rata-rata enam pesawat menjalani perawatan (schedule maintenance) serta rata-rata lima pesawat sebagai cadangan (stand by). Lion Air fokus melayani jaringan yang sudah ada (existing) dan menambah penerbangan (extra flight), di beberapa kota potensial, yaitu melalui:
·         Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau (BTH)
·         Bandar Udara Internasional Radin Inten II, Tanjung Karang, Lampung (TKG)
·         Bandar Udara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta (JOG)
·         Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah (SRG)
·         Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur (SUB)
·         Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (BDJ)
·         Bandar Udara Internasional SAMS Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur (BPN)
·         Bandar Udara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah (PKY)
·         Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan (UPG).
 
        Data OTP adalah penghitungan berdasarkan laporan Integrated Operation Control Center (IOCC) Lion Air Group secara tepat waktu dan bersamaan (real time) menurut ketepatan pesawat saat keberangkatan (departure) dan kedatangan (arrival) dalam waktu kurang dari 15 menit dari jadwal yang ditentukan. Lion Air menegaskan bahwa pelaksanaan setiap penerbangan selalu patuh dan menerapkan budaya keselamatan (safety culture). Komitmen ini seiring usaha menghadirkan layanan terbaik kepada travelers dengan mengedepankan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first).
Lion Air mengucapkan terima kasih kepada seluruh travelers (pebisnis dan wisawatan) atas pilihan kepercayaan terbang bersama Lion Air. Sekaligus menyampaikan apresiasi atas kontribusi dalam mendukung kelancaran operasional dari proses pelaporan (check-in), penanganan bagasi, masuk ke pesawat (boarding) hingga tiba di bandar udara tujuan.
    Lion Air menyampaikan apresiasi kepada seluruh kru pesawat, petugas layanan darat (ground handling), teknisi dan karyawan berkat dukungan penuh dalam mempertahankan kinerja perusahaan dalam upaya meningkatkan kualitas layanan guna memberikan pengalaman terbang mengesankan di era perjalanan kekinian (millennials traveling).  Lion Air juga berterima kasih atas kerjasama dan koordinasi selama ini kepada regulator, pengelola bandar udara, pengatur lalu lintas udara serta berbagai pihak.
     Dalam upaya menjaga OTP, Lion Air menjalankan langkah strategi tepat agar operasional tetap pada level terbaik guna memastikan kelancaran setiap hari, antara lain koordinasi intensif bersama pihak terkait, pengaturan pergerakan penumpang dan pesawat, mengaplikasikan standar prosedur pengoperasian pesawat udara menurut aturan dan petunjuk dari pabrik pembuat pesawat, termasuk pemeliharaan pesawat, pengecekan komponen pesawat, pelatihan awak pesawat serta hal lainnya. Lion Air juga mengimplementasikan prosedur DKPPU (Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara), Kementerian Perhubungan RI. Lion Air mengoptimalkan pesawat dengan mengelola pergerakan pesawat (rotasi) disesuaikan jarak pada rute, infrastruktur bandar udara, tingkat keterisian penumpang (load factor) dan lainnya. Lion Air menggunakan sistem terstruktur dan konsistensi secara komprehensif antara perawatan pesawat (maintenance), tim operasional serta keputusan cepat (quick action) guna menentukan rotasi baru apabila ada hambatan terjadi di lapangan (irregularities) guna meminimalisir dampak keterlambatan penerbangan.
     Untuk memberikan layanan terbaik selain melalui OTP, Lion Air menghimbau kepada travelers mempersiapkan rencana perjalanan lebih awal dengan “tren perjalanan udara simpel”. Jika akan membawa bagasi saat bepergian maka dapat membeli bagasi menggunakan voucher bagasi (pre-paid baggage) melalui agen perjalanan (agent travel), www.lionair.co.id dan kantor penjualan tiket Lion Air Group. Pembelian bagasi dengan harga lebih hemat bisa dilakukan pada saat dan setelah pembayaran tiket (issued ticket), ketentuan batas waktu maksimum enam jam sebelum keberangkatan. Travelers akan mendapatkan nilai lebih ekonomis serta terjangkau dengan pilihan kapasitas bagasi yang disesuaikan keperluan. Sebaliknya, bila berangkat tanpa bagasi, maka tidak perlu membayar bagasi.   Setiap travelers (kecuali bayi), diperbolehkan membawa satu bagasi kabin (cabin baggage) dengan maksimum berat 7 kg dan satu barang pribadi (personal item) seperti tas laptop/ perlengkapan bayi/ bahan membaca/ kamera/ tas jinjing wanita (hand luggage) ke dalam kabin (hand carry), yang mengikuti aturan berlaku sesuai maksimum ukuran dimensi bagasi kabin.(danang mandala prihantoro/arifin)
 

Diberdayakan oleh Blogger.