Header Ads

Bantahan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Tidak Tega Menampar Suporter hingga Video "Sengaja" Diedit



Edy Rahmayadi di tengah-tengah penonton sepakbola Medan

KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi membantah dirinya menampar suporter PSMS Medan. Menurut Edy, dirinya tidak sekejam itu untuk menampar suporter yang masih anak-anak. Edy justru mengajak masyarakat untuk melihat sendiri video yang beredar di media sosial. Apakah benar dirinya menampar atau hanya sekedar mendorong anak kecil? Berikut sejumlah fakta saat Gubernur Edy Rahmayadi di tengah suporter di Stadion Teladan Medan, Jumat (21/9/2018) malam.

1. Versi Edy Terakit Tamparannya

Dalam video berdurasi 27 detik, sebelum menampar seorang suporter, tangan kanan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sempat mendorong seorang bocah yang berdiri di antara dirinya dan suporter yang hendak ditampar. Akibat dorongan itu, bocah berbaju hijau toska dengan tulisan "five" di dada kanan, terjungkal. Peristiwa tersebut terlihat pada detik ke-5. Lalu, setelah mendorong bocah bernasib malang itu, Edy segera menghampiri seorang suporter dan menampar wajahnya. Aksi tersebut terekam pada detik ke-8. Namun, sang gubernur membantah adanya aksi penamparan tersebut. "Kalau ku bilang nggak, wih bapak ini nipu. Ku bilang iya, tega kali bapak ini. Memangnya cocok saya nampar anak kecil?" kata Edy, seusai silaturahim dengan awak media di Aula Bina Graha Pemprov Sumut, Selasa (25/9/2018). "Ya enggak lah," katanya mencoba meyakinkan para wartawan.

2. Komentar Sekretaris PSMS Medan terkait tamparan Edy

Sekretaris Umum PSMS Medan Julius Raja alias King mengatakan, apa yang dilakukan Edy Rahmayadi saat berada di tengah suporter bukanlah tamparan. "Tidak ada penamparan, Pak Edy saat itu menyuruh pinggir, apa karena tangannya menyuruh pinggir begitu namanya penamparan?" kata Julius. Menurut King, saat itu Edy justru mentraktir para suporter setelah memperingatkan mereka untuk tidak menyalakan flare. "Dia borong semua jualan pedagang di situ. Jadi kami heran, kok ada yang mengedit-edit video itu," katanya.

3. Kronologi Edy turun tribun sampai menampar suporter

para pemain PSMS merayakan gol
Saat laga berjalan 65 menit, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi turun dari tribun VVIP menuju ke tribun suporter yang menyalakan flare. Saat itu, Ayam Kinantan, julukan PSMS Medan sedang tertinggal 1-2 dari lawannya Persela Lamongan. Melihat sang gubernur mendatangi para suporter, flare di tribun utara langsung dimatikan oleh para suporter. Meskipun sudah mati, namun itu tidak cukup menghentikan langkah Edy untuk mendatangi para suporter. Setelah sampai di tribun suporter, Edy segera menyuruh mereka duduk. Namun, beberapa suporter terus menyanyikan lagu dukungan khas suporter PSMS Medan. Dalam nyanyian tersebut terdengar tuntutan suporter untuk mendesak Sekretaris Umum PSMS Medan, Julius Raja alias King, untuk dikeluarkan dari PSMS Medan. "Keluar, keluar, keluar Julius, sekarang juga," teriak para suporter, seperti terekam dalam video tersebut. Edy pun segera mendatangi salah satu suporter yang menyanyi tersebut lalu menampar seorang suporter berbaju hijau. Namun sebelumnya, Edy sempat terekam mendorong seorang bocah dengan tangan kanannya. Bocah malang itu berdiri di antara Edy dan seorang suporter yang ditampar.

4. Sekretaris Umum PSMS: "Video sengaja diedit"

Menurut King, saat ini King sedang mencari pelaku pengeditan video yang menghebohkan itu. King menduga, penyebaran video dilakukan orang-orang yang tak senang dengan Edy Rahmayadi. "Yang viral itu yang diedit. Lucu kadang-kadang, kami lagi cari orang yang mengedit dan memviralkannya, orang yang ingin menjatuhkan Pak Edy," imbuhnya.
Diberdayakan oleh Blogger.