Inovasi Pelatihan yang Meningkatkan Kemampuan Pilot Lion Air Group dalam Mempersiapkan Musim Lebaran
Pelatihan Pilot Simulator LGTC di Tangerang Bandaramas
Dengan menerapkan konsep pelatihan dasar, simulator, keselamatan dan CRM, para pilot dapat memaksimalkan penggunaan sumber daya manusia dan teknologi dalam penerbangan, serta memastikan keselamatan dan kenyamanan bagi semua penumpang serta awak pesawat.
Sinarkepri.co.id.T A N G E R A N G – 02 April 2023. Lion Air Group melalui
afiliasi perusahaan penerbangan mengumumkan senantiasa menjalankan
pelatihan bagi awak kokpit (pilot dan kopilot) secara terjadwal yang
dilakukan terhadap pilot baru (ab initio) dan pilot yang sudah bekerja (recurrent).
Peningkatan
tersebut dilaksanakan menghadapi musim ramai Lebaran. Pada libur
lebaran, volume lalu lintas pesawat meningkat secara signifikan karena
banyaknya orang yang bepergian untuk berkumpul dengan keluarga dan
kerabat mereka. Untuk memastikan keselamatan penerbangan, para pilot
melakukan persiapan intensif.
Memperkuat Kepercayaan Diri dalam Menghadapi Ramainya Penerbangan
1. Pelatihan dasar (ground school): mencakup pelatihan teori dan praktik penerbangan, termasuk pengetahuan dasar tentang aerodinamika, navigasi, meteorology dan lainnya berdasarkan program pelatihan yang disetujui oleh otoritas penerbangan nasional.
2. Pelatihan
keselamatan: untuk meningkatkan kesadaran terhadap praktik keselamatan
dalam operasi penerbangan, termasuk pencegahan kecelakaan, manajemen
risiko dan prosedur darurat.
3. Crew Resource Management (CRM)
menjadi konsep yang dikembangkan membantu meningkatkan komunikasi dan
kerjasama antara semua anggota kru penerbangan, termasuk pilot,
pramugari - pramugara, teknisi dan staf pendukung lainnya.
Bagi
pilot, CRM melibatkan pemahaman dan penggunaan keterampilan
interpersonal dan komunikasi efektif dalam mengelola situasi darurat dan
keadaan tertentu selama penerbangan. CRM terkonsentrasi guna
pengembangan kemampuan memimpin dan mengambil keputusan tepat dalam
situasi sulit dan memfasilitasi diskusi yang terbuka dan konstruktif
antara semua kru yang bertugas.
CRM
mengajarkan para pilot berkomunikasi secara jelas dan terbuka,
mengidentifikasi dan mengelola risiko, serta mempertimbangkan faktor
manusia dalam pengambilan keputusan dan perencanaan penerbangan.
Pelatihan CRM sering dilakukan di simulator penerbangan, di sehingga
para pilot dapat berlatih dalam situasi simulasi yang realistis dan
mempraktikkan keterampilan yang telah dipelajari.
4. Pelatihan
simulator: memberikan pengalaman praktik yang realistis dalam
menghadapi berbagai situasi darurat dan keterampilan mengemudikan
pesawat. Simulator penerbangan digunakan untuk menguji keterampilan dan
pengetahuan pilot dalam situasi yang sulit dan kompleks.
Latihan
di simulator penerbangan menjelang musim ramai lebaran sangat penting
karena volume lalu lintas semakin meningkat. Untuk itu, pilot harus
melatih dan memahami manajemen risiko dalam situasi tidak menentu
(mungkin terjadi) yang berpotensi mempengaruhi penerbangan.
Lion
Air Group melakukan persiapan intensif di simulator penerbangan, tujuan
utama para pilot dapat memastikan bahwa para pilot siap memberikan
jaminan keselamatan bagi penumpang yang bepergian selama musim libur
lebaran.
Simulator penerbangan terpusat di Lion Group Training Center yang berlokasi di Bandara Mas (area terdekat Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta). Saat ini, LGTC beroperasi 24 jam dengan fasilitas simulator yang terdiri dari
· Boeing 737 – 5 unit,
· Airbus 320 – 2 unit,
· ATR 72 – 2 unit (1 ATR 72 – 600 dan 1 ATR 72-500)
Seluruh
pilot mensimulasikan kondisi penerbangan, termasuk situasi darurat dan
kondisi cuaca yang beragam. Dengan menggunakan simulator, pilot dapat
berlatih menghadapi situasi yang mungkin terjadi selama penerbangan dan
memperbaiki keterampilan dalam mengambil keputusan tepat dan
mengendalikan pesawat secara aman.
Selama
sesi simulasi, instruktur akan memantau kinerja pilot, memberikan
arahan dan koreksi secara langsung jika ada kesalahan atau
ketidaksesuaian terhadap standar prosedur. Instruktur mengatur skenario
simulasi dengan berbagai situasi yang berbeda-beda dan disesuaikan
dengan keadaan yang nyata (real) terjadi selama penerbangan dalam menguji kemampuan pilot.
Hasil
evaluasi akan dicatat dalam catatan pelatihan pilot dan akan digunakan
sebagai acuan menentukan kelayakan pilot untuk melakukan tugas terbang.
Lion Air Group melaksanakan penilaian dan pengawasan secara teratur,
dalam upaya agar pilot dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan
selama penerbangan berdasarkan standar operasional prosedur.
Metode penilaian dan pengawasan bagi pilot di simulator penerbangan meliputi tahapan, yaitu:
1. Prabriefing: sebelum masuk ke dalam simulator, pilot diberikan penjelasan memahami tujuan dari sesi simulasi dan persiapan yang harus dilakukan.
2. Sesi simulasi: dilakukan di dalam simulator yang menyimulasikan situasi penerbangan. Pilot akan melakukan berbagai macam tugas dan skenario yakni tugas rutin dan dalam situasi darurat.
3. Debriefing: setelah sesi simulasi selesai, pilot dan instruktur melakukan diskusi membahas hasil dari sesi simulasi dan memberikan masukan untuk perbaikan.
4. Evaluasi: instruktur melakukan evaluasi terhadap kinerja pilot berdasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan, seperti kemampuan navigasi, manuver pesawat, pengambilan keputusan dalam situasi darurat dan lainnya.
Kompetensi Pilot Lion Air Group
Dalam menjalankan tugas dan menerbangkan pesawat, Lion Air Group memiliki parameter atau kategori yang diukur dan dinilai terhadap pilot, antara lain
Pertama, Keterampilan teknis (Technical skills):
meliputi kemampuan pilot dalam melakukan manuver pesawat,
mengoperasikan sistem pesawat, serta navigasi dan pengendalian pesawat.
Kedua, Keterampilan non-teknis (Non-technical skills):
kemampuan pilot dalam mengelola situasi darurat, memimpin tim kru
penerbangan, serta berkomunikasi dan bekerja sama dengan anggota kru
penerbangan lainnya.
Ketiga, Pengambilan keputusan (Decision making): kapabilitas pilot dalam mengambil keputusan yang tepat dan efektif dalam situasi tertentu.
Keempat, Keterampilan manajemen waktu (Time management skills): mencakup kemampuan pilot dalam mengelola waktu dengan efektif dan efisien selama penerbangan.
Kelima, Keselamatan penerbangan (Flight safety): memahami dan menerapkan prosedur keselamatan penerbangan serta mengelola risiko dalam penerbangan.
Keenam, Pengetahuan dan pemahaman sistem pesawat (Aircraft systems knowledge and understanding): meliputi pemahaman pilot tentang sistem pesawat, termasuk perawatan, perbaikan, dan pengoperasian sistem pesawat yang berbeda.
Ketujuh, Pemahaman tentang faktor manusia dalam penerbangan (Understanding of human factors in aviation):
meliputi pemahaman pilot tentang faktor manusia dalam penerbangan,
termasuk kelelahan, stres, dan faktor psikologis lainnya yang dapat
memengaruhi kinerja mereka. (red)
sumber : Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro