Header Ads

Menjaga Tradisi Ramadan dan Lebaran Bersama Keluarga

 

Lion Air Kembali Buka Rute Penerbangan Langsung Surabaya-Tarakan

 


 

Keuntungan rute tanpa transit lainnya: meningkatkan potensi bisnis dan ekonomi di Jawa Timur dan Kalimantan Utara yang berdampak positif dalam konektivitas pebisnis dan wisatawan semakin luas serta memfasilitasi pengiriman kargo hasil pertanian, peternakan, UMKM dan perikanan.

 

 

 

Sinarkepri.co.id.S U R A B A Y A - 17 Maret 2023. Lion Air (kode penerbangan JT) member of Lion Air Group mengumumkan terbang kembali rute penerbangan langsung dari Surabaya ke Tarakan tanpa transit. Rute ini dilayani secara berjadwal penumpang (regular flight). Keputusan untuk membuka kembali rute Surabaya - Tarakan langsung ini didasarkan pada permintaan yang semakin meningkat.

 

Jadwal penerbangan Lion Air tesedia pergi pulang menggunakan jenis pesawat Boeing 737-900ER (215 kursi kelas ekonomi) dan Boeing 737-800NG (189 kursi kelas ekonomi).

·       dari Surabaya ke Tarakan bernomor terbang JT-268 akan berangkat pukul 08.45 WIB dan tiba di Tarakan pukul 11.45 WITA.

·       penerbangan kembali dari Tarakan ke Surabaya menggunakan nomor JT-267 berangkat pukul 12.40 WITA dan tiba di Surabaya pukul 13.45 WIB.

 

Penerbangan Lion Air Surabaya ke Tarakan memiliki beberapa keuntungan, termasuk momen Ramadan dan Lebaran, antara lain:

1.       Mempermudah mudik ke kampung halaman bagi warga di Jawa Timur dan Kalimantan Utara menggunakan pesawat udara.

2.       Menghemat waktu tempuh dari Surabaya ke Tarakan menjadi lebih singkat dibandingkan dengan penerbangan yang harus transit.

3.       Menjaga tradisi, bahwa penerbangan langsung, keluarga yang terpisah jarak antara Surabaya dan Tarakan lebih mudah berkumpul dan merayakan momen tersebut bersama-sama.

4.       Konektivitas dengan jangkauan layanan penerbangan maskapai ke seluruh Indonesia, sehingga pebisnis dan wisatawan mudah terhubung ke kota-kota lainnya dari Surabaya dan Tarakan.

5.       Jadwal penerbangan menawarkan waktu keberangkatan dinilai sesuai dengan jadwal yang tepat bagi pebisnis dan wisatawan.

6.       Meningkatkan potensi bisnis. Selama momen Ramadan dan Lebaran, permintaan terhadap produk-produk tertentu meningkat tajam, seperti pakaian, makanan khas dan oleh-oleh. Ketersediaan penerbangan langsung, produsen dan penjual di Surabaya dan Tarakan secara mudah mengirimkan produk mereka ke pasar-pasar yang ada di kedua kota dimaksud.

 

 

Pergerakan Produk UMKM Semakin Lancar

Rute Surabaya dan Tarakan dapat mendukung gerakan Bangga Berwisata di Indonesia dan Bangga Buatan Indonesia melalui kemudahan angkutan kargo hasil pertanian, peternakan, UMKM dan perikanan. Lion Air dapat memfasilitasi pengiriman kargo dari dan menuju kedua destinasi dengan lebih efisien dan cepat. Nilai lebihnya, akan membantu para pelaku usaha di kedua kota dalam mengembangkan bisnis mereka, terutama ekspor dan impor produk-produk yang dihasilkan.

 

 

Contohnya,

Jawa Timur mayoritas berpenghasil pertanian: padi, jagung, tebu, kopi, cengkeh dan kaang tanah. Peternakan: sapi, kerbau, kambing, ayam, bebek dan ikan lele. UMKM: batik, kain tenun, kerajinan dari bambu, kerajinan perak dan kuliner khas seperti rawon, sate, lontong balap dan rujak cingur. Perikanan: ikan tuna, udang, kerapu, cumi dan kepiting.

·       Dengan adanya rute penerbangan langsung, barang-barang tersebut dapat dikirimkan ke Tarakan dengan lebih cepat dan aman.

 

Kalimantan Utara didominasi produk hasil pertanian: padi, jagung, ubi jalar, kacang hijau dan kelapa sawit Peternakan: sapi, kerbau, kambing, ayam, bebek dan ikan lele. UMKM: tenun, kerajinan kayu, kerajinan rotan dan kuliner khas seperti nasi kuning, bubur pedas dan ketupat kandangan. Perikanan: ikan tongkol, ikan kembung, udang, ikan bandeng dan ikan kerapu.

·       Dengan adanya rute penerbangan langsung, para pelaku usaha di berbagai sektor dapat mengirimkan produk mereka ke Surabaya dan ke kota-kota lain di Indonesia semakin mudah dan cepat. (red)

 sumber    Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro.                editor : Arifin

 

 

 


Diberdayakan oleh Blogger.