Buka Kuliah Perdana, Wan Darussalam: Batam Jadi Laboraturium Insinyur se-Indonesia
Sebanyak lebih dari 80 orang mahasiswa dari Kota Batam dan Padang
menyimak dengan antusias presentasi yang dilaksanakan di Blended Studio
Technopreneur Politeknik Negeri Batam, baik secara daring maupun luring.
Adapun
materi yang disampaikan berupa masterplan atau rencana pembangunan Kota
Batam yang dapat dioptimalkan oleh para calon insinyur, seperti
pengembangan jalan-jalan arteri, rencana pengembangan Pelabuhan Batu
Ampar, rencana pembangunan Aerocity, rencana pengembangan Maritim City,
dan sebagainya
Dalam kesempatan pertama, Wan Darussalam secara
khusus mengapresiasi pencapaian Politeknik Negeri Batam sebagai
satu-satunya politeknik di Indonesia yang memiliki program studi ini.
Menurutnya,
Kota Batam cocok menjadi laboraturium para insinyur se-Indonesia karena
memiliki nilai tambah sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
Bebas dan memiliki Kawasan Ekonomi Khusus.
“Nah, wadahnya adalah Politeknik Negeri Batam untuk mencetak insinyur
andal se-Indonesia. Jadi, mau lulusan dari perguruan tinggi ternama
pun, Politeknik Negeri Batam lah yang akan mengeluarkan sertifikasinya,”
ujar Wan Darussalam.
Dari sisi institusi, ia mengakui tingginya
kebutuhan insinyur yang kompeten untuk mendukung pembangunan
infrastruktur yang sedang berjalan.
Hal ini dinilai krusial,
karena sesuai dengan arahan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, bahwa
seluruh infrastruktur yang dibangun di Kota Batam harus berstandard
internasional.
Untuk itu, Wan Darussalam menantang para calon
insinyur untuk turut andil dalam mendukung seluruh rencana pembangunan
yang sudah tertuang dalam masterplan Kota Batam.
“Kepala BP
Batam sudah memberi arahan untuk menjalankan 67 proyek pembangunan
selama 20 tahun ke depan. Ini tidak boleh berhenti. Sedangkan insinyur
kita terbatas. Nah, disini lah peran calon-calon insinyur dibutuhkan,”
“BP
Batam sudah mensinergikan perizinan yang dibutuhkan melalui sistem
Online Single Submission. Ini juga harus diketahui dan dikuasai oleh
insinyur-insinyur di Batam,” ujar Wan Darussalam.
Ia juga mengharapkan umpan balik dari para calon insinyur saat
mengkaji efektivitas dan efisiensi metode pembangunan, baik yang sudah
terlaksana maupun yang sedang berlangsung.
“Beri masukan ke pimpinan daerah agar kami bisa membangun Batam lebih baik lagi,” pungkasnya.
Apresiasi dan dukungan dari BP Batam disambut hangat oleh Direktur Politeknik Negeri Batam, Uuf Brajawidagda.
Dalam
sambutannya yang disampaikan secara daring, Uuf menyatakan semangatnya
untuk membangun insinyur-insinyur berkualitas di Indonesia, khususnya
Kota Batam.
“Program ini dibentuk untuk menciptakan profesional
keinsinyuran yang sesuai dengan Undang-undang yang diharapkan dapat
meningkatkan daya saing bangsa,” ujar Uuf.
Ia juga berharap,
kolaborasi antara mahasiswa Politeknik Negeri Batam dan Politeknik
Negeri Padang mampu melahirkan karya-karya nyata yang membawa manfaat
bagi masyarakat Kota Batam nantinya.
Senada dengan Uuf, Wakil
Direktur II Bidang Administrasi Umum Dan Keuangan Politeknik Negeri
Batam, Bambang Hendrawan mengatakan program studi ini juga didorong
melihat kebutuhan insinyur andal untuk mendukung proyek pembangunan
strategis di Kota Batam,
“Programnya sendiri ada dua macam, ada
Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) selama enam bulan bagi teman-teman
yang punya pengalaman di bidang keinsinyuran, dan program Reguler selama
satu tahun untuk mahasiswa yang baru lulus,”
“Jadi kalau dulu
kita cuma lulus Sarjana Teknik, dengan adanya PSPPI mahasiswa punya
praktek keisinyuran. Dan semoga ke depan BP Batam dan Politeknik Negeri
Batam bisa bersinergi dalam menjalankan pembangunan sesuai masterplan,”
pungkas Bambang.