Header Ads

Laporan Terbaru Teori Covid-19 Semakin Menyudutkan China, Mengapa?

Foto yang diambil pada 17 April 2020 menunjukkan bangunan laboratorium P4 di Institut Virologi Wuhan, Provinsi Hubei, China.(HECTOR RETAMAL/AFP)

BEIJING, Tiga peneliti laboratorium di Wuhan, China, disebut dilarikan ke rumah sakit karena mengalami gejala seperti Covid-19 pada November 2019. Kabar itu diembuskan oleh media AS The Wall Street Journal, yang mengutip para pejabat AS, baik yang masih aktif maupun telah pensiun. Berdasarkan data intelijen dari "mitra internasional", terungkap pegawai di Institut Virologi Wuhan jatuh sakit dengan gejala yang sama dengan viru


Ini membuat teori yang menyebut Covid-19 sebagai penyakit yang berkembang secara alami tidak diyakini. Teori kebocoran laboratorium Wuhan yang menyebabkan virus corona juga semakin kuat. Meski begitu seperti diberitakan New York Post Minggu (23/5/2021), sumber The Journal terbelah menyikapi laporan intelijen tersebut. Satu sumber menyatakan, dibutuhkan banyak pembuktian untuk sampai pada kesimpulan bahwa para peneliti itu terinfeksi Covid-19.

Sementara sumber yang lain mengeklaim bahwa data yang sudah didapatkan "kualitasnya sangat bagus dan sudah tepat". Meski begitu, para sumber sepakat bahwa laporan telik sandi itu tidak menyimpulkan bahwa para pegawai tersebut tertular corona. Sejauh ini, banyak pakar kesehatan percaya virus corona mulai beredar di Kota Wuhan di China tengah pada November 2019. Teori bahwa virus corona bocor secara tidak sengaja berasal dari Institut Virologi Wuhan ke populasi yang lebih luas muncul dari beragam laporan investigasi. Pemerintah China juga semakin memperkuat dugaan karena tidak merilis catatan terkait infeksi virus corona pada kelelawar. Di samping itu, Beijing juga merumuskan serangkaian teori aneh, termasuk bahwa virus corona menyebar melalui kemasan makanan beku impor dan berasal dari fasilitas penelitian biomedis di Fort Detrick, Maryland. (Kompas.com)

Diberdayakan oleh Blogger.