Mengakomodir Pelaksanaan Umrah 2019
Lion Air Melayani Penerbangan Perdana dari Lombok Tujuan Jeddah
Penerbangan dioperasikan Airbus
330-900NEO dan Menargetkan Tingkat Ketepatan Waktu Lebih dari 85%.
sinarkepri.co.id.LOMBOK
PRAYA – 4 Desember 2019. Lion Air (kode
penerbangan JT) member of Lion Air Group hari ini memulai layanan penerbangan umrah 1441
Hijriah pertama dari Kota Mataram melalui Bandar Udara Internasional Zainuddin
Abdul Madjid, Lombok Praya, Nusa Tenggara Barat (LOP) ke Jeddah – Bandar Udara
Internasional King Abdul Aziz, Arab Saudi (JED).
Inagurasi
ditandai dengan pelepasan jamaah umrah oleh Gubernur Provinsi Nusa Tenggara
Barat, Dr. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc.; Kepala Dinas Perhubungan Provinsi
Nusa Tenggara Barat, Lalu Bayu Windia; General Manager (GM) Bandar Udara
Internasional Zainuddin Abdul Madjid, Nugroho Jati; Area Manager Lion Air Group
Jakarta, Isnandar; Area Manager Lion Air Group Bali, Nusa Tenggara Barat dan
Labuan Bajo, Fajar Teguh Santoso.
penyerahan miniatur pesawat Lion Air dari Manager Area Lion Air Group Jakarta (kanan) Iskandar kepada General Manager (GM) Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Majid Nugroho Jati |
A330-900NEO
bertata letak lorong ganda (double aisle) berkapasitas 433 kursi
penumpang yang nyaman, menyediakan kabin paling senyap di kelasnya, menambah
fitur utama dari kabin airspace, desain baru kompartemen bagasi kabin (overhead
bin) yang memungkinkan lebih mudah mengatur dan menyimpan barang bawaan di
kabin.
Lion
Air menyampaikan selamat menjalankan ibadah kepada jamaah pertama atas pilihan
terbang bersama Lion Air. Bersama mitra perjalanan (tour and travel)Lion Air bisa mewujudkan mimpi beribadah ke tanah suci dengan menawarkan harga
terjangkau, dengan demikian membantu masyarakat bisa pergi umrah. Lion
Air mengucapkan terima kasih atas dukungan serta koordinasi dari jajaran
pemerintah, regulator, pengelola bandar udara, pengatur lalu lintas udara,
pihak terkait, awak pesawat berikut seluruh karyawan, sehingga penerbangan
perdana dari Lombok dapat berangkat tepat waktu dan berjalan lancar.
Jamaah Umrah berada di Kabin Air Bus 330-900 NEO |
Lombok
menjadi keberangkatan asal (origin) ke-13 untuk penerbangan umrah, yang
dilayani dari Indonesia
1. Banda Aceh – Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar
Muda, Aceh (BTJ)
2. Medan – Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang,
Sumatera Utara (KNO).
3. Padang – Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang
Pariaman, Sumatera Barat (PDG).
4. Pekanbaru – Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim
II, Riau (PKU).
5. Batam – Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batu Besar,
Kepulauan Riau (BTH).
6. Palembang – Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud
Badaruddin II, Sumatera Selatan (PLM).
7. Jakarta – Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta,
Tangerang, Banten (CGK).
8. Solo – Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo, Boyolali,
Jawa Tengah (SOC).
9. Surabaya – Bandar Udara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa
Timur (SUB).
10. Balikpapan
– Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Kalimantan
Timur (BPN).
11. Banjarmasin
– Bandar Udara Internasional Syamduddin Noor, Banjarbaru, Kalimantan Selatan
(BDJ).
12. Makassar
– Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros, Sulawesi, Selatan (UPG).
13. Mataram
– Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, Lombok Praya, Nusa
Tenggara Barat (LOP)
Pembukaan
pasar umrah dari Lombok merupakan ekspansi bisnis Lion Air sekaligus
menciptakan pemerataan konektivitas rute internasional dari Indonesia bagian
tengah. Dalam
operasional setiap penerbangan, Lion Air selalu patuh dan menerapkan budaya
keselamatan (safety culture). Keseriusan inilah yang menegaskan Lion Air
mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first). Lion
Air mengoperasikan tiga Airbus 330-300 (440 kursi) dan dua Airbus 330-900NEO
(436 kursi). Rata-rata pesawat berusia muda. Seluruh pesawat telah menjalani
perawatan intensif, dalam kondisi terbaik dan laik terbang (airworthy for
flight).
Sejalan
komitmen Lion Air untuk mempertahankan operasional konsisten pada angka terbaik
terhadap mutu layanan dan tingkat ketepatan waktu penerbangan, antara lain
pengaturan pergerakan jamaah dan pesawat, koordinasi intensif bersama pihak
terkait guna memastikan kelancaran setiap hari, mengaplikasikan standar
prosedur pengoperasian pesawat udara menurut aturan dan petunjuk dari pabrik
pembuat pesawat, termasuk pemeliharaan pesawat, pengecekan komponen pesawat,
pelatihan awak pesawat serta hal lainnya.
Lion
Air memenuhi dan menjalankan ketentuan operasional menurut masing-masing negara
serta aturan internasional. Penerbangan tujuan Jeddah dan Madinah ini
terlaksana setelah Lion Air memenuhi semua kualifikasi dan persyaratan dari
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan otoritas penerbangan sipil Arab
Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA) termasuk audit
keselamatan dan keamanan. Layanan
umrah 2019, Lion Air menargetkan tingkat kinerja ketepatan waktu (on time
performance/ OTP) lebih dari 85%. Keseriusan ini seiring bentuk memberikan
layanan terbaik kepada jamaah umrah berdasarkan sistem terstruktur dan
komprehensif antara perawatan pesawat, operasional di bandar udara serta
keputusan cepat dan tepat guna meminimalisir dampak keterlambatan penerbangan.
Dalam
kaitan perjalanan udara sesuai aspek keselamatan, Lion Air telah menghimbau
kepada seluruh jamaah antara lain agar tidak membawa barang berbahaya (dangerous
goods) ke pesawat, tidak menerima titipan barang dalam bentuk apapun dari
orang lain ke dalam pesawat, barang elektronik harus dilepas dari baterainya
serta pengisi daya mandiri atau baterai portabel (powerbank) sesuai
kriteria dari segi kapasitas yang boleh dibawa ke dalam kabin dan tidak diperbolehkan
untuk digunakan selama penerbangan.(danang mandala prihantoro/arifin)