Menuju Era Baru Pengalaman Berkesan Setiap Perjalanan “Momen Terakhir Boeing 747-400 dan Selamat Datang Airbus 330-900NEO”
sinarkepri.co.id.JAKARTA – 24 Maret 2019. Lion Air (kode penerbangan JT) member of Lion Air Group hari
ini menandai bagian dari tonggak sejarah bernilai sepanjang 19 tahun
berkiprah dalam operasional penerbangan dengan memasuki masa akhir
pengoperasian Boeing 747-400 registrasi pesawat PK-LHG. Pesawat kategori berbadan lebar (wide body) ini merupakan satu-satunya armada yang dimiliki Lion Air berkonfigurasi dua kabin (double deck).
Sejak dioperasikan 23 April 2009 oleh Lion Air, Boeing 747-400
memberikan pengalaman terbang berkapasitas 12 kursi kelas bisnis dan 492
kelas ekonomi.
Boeing
747-400 telah menunjukkan kehandalannya dengan menggabungkan beberapa
keunggulan, antara lain aerodinamis, teknologi dan struktural yang
membuat lebih efisien, dapat terbang jarak jauh (long range non-stop) berkecepatan tinggi, serta mampu membawa lebih banyak tingkat isian (payload) penumpang dan kargo.
Lion
Air sangat bangga mengoperasikan pesawat berjuluk "Queen of the Skies"
dalam kurun waktu 10 tahun guna melayani penerbangan komersial di
domestik seperti Soekarno-Hatta Tangerang, Medan Kualanamu, Batam,
Surabaya, Denpasar dan Makassar, serta tujuan internasional ke Jeddah
dan Madinah.
Pesawat
Boeing 747-400 berperan sangat penting dalam perjalanan Lion Air karena
memberikan kontribusi positif. Untuk itu, Lion Air memberikan
apresiasi setinggi-tingginya atas berakhirnya masa kerja Boeing 747-400
melalui acara spesial yang mengangkat tema momen terakhir dan bersiap
menyambut pesawat baru “Last Moment Boeing 747-400 & Welcoming
Airbus 330-900NEO”.
Momentum
terbaik ini sekaligus menegaskan bahwa Lion Air mengedepankan dari
program “revitalisasi atau peremajaan armada”. Langkah strategis ini
menjawab dinamika pasar, permintaan tren traveling serta
senantiasa menawarkan kenyamanan dan pengalaman mengesankan di setiap
perjalanan udara dengan mengoperasikan pesawat generasi baru. Pesawat
berbadan lebar Airbus 330-900NEO akan dikirimkan secara bertahap sesuai
jadwal dan direncanakan tiba di Indonesia pada Mei 2019. Pada tahun
ini, Lion Air akan menerima dua pesawat. Lion
Air pada 2018 telah memesan sepuluh (10) unit Airbus 330-900NEO dan
memiliki opsi memperoleh empat pesawat sejenis. Kesepuluh pesawat
dijadwalkan untuk pengiriman ke Lion Air Group pada 2019 dan 2020.
Lion
Air sudah mempersiapkan dengan optimal yang berkaitan pengoperasian
Airbus 330-900NEO, seperti sumber daya manusia (pilot, awak kabin,
teknisi), layanan di darat (ground handling), pusat pelatihan dan hal-hal lain yang terkait. Lion
Air sangat senang menambah Airbus 330NEO ke jajaran armada sejalan
pengembangan bisnis penerbangan jarak jauh dengan biaya efisien. Pesawat
ini dikenal karena menawarkan lebih hemat bahan bakar dan jangkauan
terbang lebih panjang.
Lion
Air optimis dapat melayani berbagai sektor pasar hingga penerbangan
yang membutuhkan waktu 15 jam, secara efisien bisa melayani sebagian
besar rute penerbangan berkonsep tata letak kursi lorong ganda (double aisle) dengan fleksibilitas pengaturan kursi penumpang hingga 440. Selain itu, Airbus 330NEO menambah fitur utama dari kabin airspace, desain baru kompartemen bagasi kabin (overhead bin) yang memungkinkan lebih mudah mengatur dan menyimpan banyak barang bawaan di kabin. Kehadiran Airbus 330NEO untuk memperluas jaringan atau rute Lion Air, memperkuat armada serta melengkapi wide body yang sudah dioperasikan Lion Air yaitu tiga Airbus A330-300 (440 kelas ekonomi).
Pengoperasian
Airbus 330NEO akan memberikan nilai tambah kepada pelanggan dengan
hadirnya terbang langsung, antara lain penerbangan umrah non-stop
dari Makassar ke Madinah, Balikpapan ke Jeddah, Surabaya ke Madinah,
Solo tujuan Jeddah. Selain itu, Lion Air mempersiapkan ekspansi pasar
wisata ke Asia Selatan, salah satunya di India. (danang mandala prihantoro/arifin)