18 Tahun PLN Batam “Merangkai Pulau dengan Listrik” Maksimalkan Pelayan ke Mayarakat Secara Prima
Humas PT B;right PLN Batam memberikan penjelasan (foto:arifin) |
Seperti apa
kiprah dan keadaan PT B’right
PLN Batam di ulang tahunnya yang ke 18 tahun 2018 ini, sejumlah wartawan diundang
management PLN Batam dirangkaikan pula dengan Hari Listrik Nasional ke 73 yang puncaknya diadakan 27 Oktober 2018
nanti. Keberadaan PLN Batam saat ini yang sudah
meluaskan pelayanan ke luar Batam bahkan keluar Provinsi Kepri sehingga Tema perayaan HUT ke 18 dengan sebutan “Merangkai
Pulau dengan Listrik” sudah sangat tepat. Menyangkut tentang PT
B’right PLN Batam saat ini, sejumlah wartawan diajak untuk melihat dari dekat bagaimana mulai
memproduksi hinga ke pemasaran/pelayanan
ke masyarakat atau dari hulu ke hilir.
Diawali dari Gtrans (Generation & Transmision – pembangkit dan
penyaluran), kemudian ke ruang QR,
selanjutnya ke SBU (Servise Unit Bussines), Ruang Kontrol , bagin-bgain
lainnya hingga ke gardu Induk dan Press
Centre.
Secara umum,
harus diakui,
PLN Batam telah berbuat banyak untuk kebutuhan listrik masyarakat
Batam. Melalui inovasi maupun terobosan
tehnolgi yang dimilki PLN Batam, khususnya selama 18 tahun
ini, telah dirasakan masyarakat Batam pelayananya yang prima.
Hal itu secara nyata bisa dilihat, pemakaian genset di pinggiran kota Batam sekali-pun, tidak
ditemukan lagi. PLN Batam telah mampu
menjangkau dan memenuhi kebutuhan listrik masyarakat kota Batam.
Penjelasan di ruang kontrol PLN Batam (foto; arifin) |
Pembangunan
Pulau Batam seperti diketahui, sudah dimulai tahun 1971 melalui Keppres nomor 74/1971
dimana kelistrikan saat itu dikelola
Pertamina. Pengelolaan kelistrikan di
Pulau Batam waktu itu dikelola Pertamina, hanya untuk kebutuhan karyawannya maupun Karyawan Badan Otorita Batam berkaitan
pula dijadikannya pulau Batam sebagai basis logistik pengeboran minyak lepas
pantai, mengutip sejarah pembangunan
Pulau Batam dari berbagai sumber. Maka kebutuhan listrik hanya terbatas untuk karyawan Pertamina maupun Karyaawan
Otorita Batam dengan pembaangkit listrik tenaga diesel (PLTD). Seiring dengan perkembangan pembangunan Pulau
Batam pada tahap selanjutnya, kebutuhan
akan listrik semakin meningkat. Perkembangan industry dan bertambahnya
penduduk secara drastis , Otorita Batam
sempat mengelola sendiri melalui UPT (Unit Pelaksana Tehnis), lepas dari pengelolaan Pertamina. Pengelolaan listrik oleh Otorita Batam berlangsung hingga akhir tahun 1992.
Penjelasan di ruang tombol pengendalian |
Pembentukan PT
Pelayanan Listrik Nasional (PLN)
Batam terhitung Agustus tahun 2000 sebagai anak perusahaan PT PLN
(Persero) pusat sesuai keputusan Menteri Negara Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN. Status PT PLN Batam
dari anak perusahaan PT PLN (Persero)
ditekankan sebagai unit yang mandiri
mengelola langsung kelistrikan dari hulu sampai ke hilir. Perkembanan selanjutnya PT PLN Batam melakukan Rebranding menjadi
B’right PLN Batam.
Di usia PLN Batam yang ke 17, tahun 2017 lalu, Bright PLN Batam diberi tugas oleh PT PLN (Persero) pusat untuk melakukan
expansi atau menyebarkan pelayanannya
ke beberapa daerah Indonesia yang
membutuhkan tambahan energy listrik yang kebetulan krisis listrik dengan
seringnya pemadaman bergilir. Pengembangan pelayanan PLN ke beberapa Provinsi
di Indonesia sesuai penugasan PLN (Persero) pusat setelah menilai kemampuan PLN Batam sepanjang tahun 2000 sampai tahun
2017 lalu. Pengembangan pelayanan yang
dilakukan PLN Batam delapan (8) daerah Indonesia berkapasitas 500MW. Daerah-daerah
yang dibangun PT PLN Batam yakti :
Paya Pasir Medan 75 MW, Gunung
Sitoli Pulau Nias Sumatera Utara sebesar 25 MW, Air
Anyer Pulau Bangka Provinsi Bangka Belitung 50MW, . Suge Pulau Belitung Provinsi Pulau Bangka Belitung 25MW,
.Balai Pungut Duri Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau 75MW , daerah Tarahan Provinsi Lampung 100MW,
Pontianak Provinsi Kalimantan
Barat dan Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat 50MW.
di ruang pelayanan billing/pembayaran rekening |
Namun pemadaman itu harus dilakukan PLN Batam
sebagai bagian dari pemeliharaan (Maintenance)
pembangkit atau gardu induk. Untuk
pemadaman tersebut diupayakan paling lama satu jam dan tidak lebih dari
itu. Saat pemadaman itu, maka arus
listrik yang terkena pemadaman digantikan dengan arus dari pembangkit atau dari gardu yang lain. Menurut Humas PLN Batam,
dalam satu minggu, maksimalnya hanya 7 jam pemadaman bergilir.
Jika lebih dari 7 jam, maka masyarakat konsumen bisa menuntut
kompensasi. Namun dalam prakteknya,
Bukti Panggabean Humas PLN batam
menjelaskan, saat ini jikapun terjadi pemadaman listrik, tidak
sampai satu jam perhari. Jikapun
seandainya terjadi agak lama
pemadaman, masyarakat pelanggan bisa
menghubungi QR 123 (Quick Respon) yang
siaga 24 jam. Untuk menghubungi QR 123,
pelanggan tetap menggunakan kode wilayah
telepon Batam yaitu 0778-123 seraya menyebut lokasi yang terjadi pemadaman
listrik dan nomor pelanggan. Petugas QR
yang siaga 24 jam akan cepat merespon karena
petugas PLN dari hulu ke hilir selalu berada di lapangan
yang bisa dihubungi dari ruangan QR sehingga bisa cepat diketahyi penyebab gangguan atau pemadaman. Pelanggan bisa secepatnya menghubungi QR
melalui 0778123 memberitahukan adanya gangguan atau pemadaman seraya
menanyakan berapa lama dan penyebab terjadinya pemadaman.
Data yang
diperoleh, sampai saat ini jumlah pelanggan
PLN Batam mencapai 300.000 dan pelanggan yang paling banyak berada di
Batam Centre sekitar 100.745. PLN Batam yang mengoperasikan 11 Gardu Induk
yang semuanya interkoneksi atau terhubung. Sebagai bahan bakarnya, 70 persn menggunakan
gas, 23 persen batu bara dan hanya 7
persen tenaga uap (PLTU). Memenuhi kebutuhan gas untuk PLN Batam, disalurkan
melaui pipa laut dari Provinsi Jambi.
Sementara kebutuhan bahan bakar Batu Bara didatangkan dari
Kalimantan. PLN Batam terus berupaya meningkatkan kualitas
produksi listrik juga pelayanan maksimal
kepada pelanggan. Di usia yang ke 18 tahun 2018 ini, PT B’right Pelayanan Listrik Batam
menunjukkan perusahaan yang semakin matang dibuktikan dengan pengelolaan listrik yang mandiri tanpa
bantuan dana pemerintah.
Kemandirian
PLN Batam tanpa bantuan pemerintah, maka
terobosan melaui inovasi untuk
memproduksi listrik dengan kualitas tinggi agar penjualan listrik kepada
pelanggan dapat dilakukan secara maksimal.
Tehnologi yang digunakan PLN Batam
memproduksi (Hulu), secara
keseluruhan termasuk canggih. Terobosan paling spektakuler dilakukan B"right Pelayanan Listrik Batam adalah pemasangan penyambungan arus listrik ke rumah warga secara gratis. Tak tanggungf-tanggung jumlahnya kurang lebih 5000 rumah tangga. Hal itu telah dilaksanakan PLN Batam sejak Desember 2017 lalu dan puncaknya bulan Mei 2018. Untuk pemasaran atau penjualan (hlir) masih terbuka lebar
dengan kecanggihan tehnologi maupun
inovasi. Penjualan listrik
kepada calon pelangga n terus diupayakan,
terutama untuk pelanggan bisnis. Keluhan pelanggan yang terdengar selama ini, bisa disebut, hanya disebabkan
miskomunikasi saja. Sebab, pelanggan tidak mengetahui sedang terjadi pemeliharaan di satu gardu
induk. Bukan semata-mata karena
kurangnya pasokan atau aliran listrik.
Namun saat pemadaman yang tak sampai memakan satu jam itu, membutuhkan waktu, untuk
mengalihkannya ke gardu induk yang lain. Namun
setelah diberi penjelasan menganai terjadinya pemadaman itu, barulah
konsumen memakluminya.
Pada umumnya, masyarakat pelanggan PLN di
Batam maupun Pulau Rempang dan Galang hingg ke Pulau Belakang Padang, cukup puas
atas pelayanan PLN Batam saat ini. Hamid, salah seorang warga di Belakang Padang
kepada media ini berkomentar tentang pelayanan listrik di daerahnya menyebut,
saat ini sudah jarang terjadi pemadaman
bergilir. Hamid mengetahui,
karena PLN Batam sudah memasok listrik ke Belakang Padang. Demikian juga Watan, warga Sembulang Pulau Galang mengakui hal yang
sama. Watan menyebut, kini arus listrik
ke daerahnya sudah lancar dan berharap kedepan akan terus begitu. Ia juga mengaku, sudah jarang terjadi
pemadaman dan jikapun ada pemadaman,
hanya sebentar saja, sehingga tak terlalu mengganggu, kata Watan. Sehingga tema ataupun semboyan "Merangkai pulau dengan Listrik maupun Prestasi nyata menerangi Kepri", sudah sangat tepat dialamatkan kepada B'right Pelayanan Listruk Batam. .
para Jurnalis peserta lomba tulis |
Dibalik
kepuasan yang telah dinikmati masyarakat pelanggan PLN saat ini, tentu sebagai perusahaan
beorientasi bisnis, PLN Batam mengharapkan ada timbal baliknya dari masyarakat
konsumen secara seimbang. Artinya, pembayaran rekening
listrik setiap bulannya yang sudah ditetapkan paling lambat setiap tanggal 20 , tetap berjalan lancar.
Sebab, PLN yang nota benenya
tanpa bantuan pemerintah atau APBN, membutuhkan biaya yang cukup besar untuk
memproduksi listrik yang berkualitas. Karenanya, tenggak waktu pembayaran yang diberikan sampai tanggal 20
setiap bulannya, sudah cukup toleran.
PLN berharap, sejatinya masyarakat pelanggan lebih baik membayar rekening listriknya
sebelum tanggal 20 agar tidak terlalu merepotkan jika sudah mendekati batas
pembayaran. (arifin)