Pembentukan Simpul Jaringan Gerakan Nelayan Kecil Asia Tenggara di Kota Batam
Sinar Kepri.co.id Batam - Pembentukan Simpul Jaringan Gerakan Nelayan Kecil Asia Tenggara di Kota Batam baru yang pertama kali diselenggarakan oleh Organisasi Nelayan se Asia Tenggara, berlangsung di Harmoni One Hotel Batam Center Kota Batam, Senin (18/11/2024).
Acara ini diprakarsai oleh Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) bersama sejumlah organisasi nelayan dari negara-negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Kamboja.
Dalam pertemuan itu, hadir Ditjen Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau, serta sejumlah LSM dan pegiat perikanan di Asia Tenggara yang menjadi anggota SEA fish for Justice.
Ketua Umum KNTI, Dani Setiawan, menyatakan bahwa pembentukan Simpul Jaringan Gerakan Nelayan Kecil Asia Tenggara dimaksudkan untuk memperkuat kolaborasi, bertukar informasi, meningkatkan kapasitas, serta membangun solidaritas bersama dalam perjuangan nelayan kecil di Asia Tenggara.
“Nelayan kecil di Asia Tenggara merupakan produsen pangan perikanan penting, baik itu perikanan tangkap maupun budidaya," kata Dani.
Sementara itu, Ketua KNTI Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Amrah Fahnani, menyebutkan, memperjuangkan nasib nelayan tradisional yang tergusur maupun terancam atas hak penghidupannya adalah tugas utama.
"Kita harus membangun kekuatan ekonomi yang mandiri di kalangan nelayan teradisional, khususnya di Kepri,"katanya.
Dikesempatan yang sama, Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kota Batam, Armen Mustika, berharap, kegiatan ini dapat memastikan terpenuhinya hak-hak dasar nelayan, seperti hak atas pendidikan, kesehatan, dan tempat tinggal yang layak bagi keluarga nelayan.
"Hak-hak nelayan tradisional, seperti pendidikan dan kesehatan harus terpenuhi," pungkas Armen.
Untuk diketahui, Simpul jaringan Nelayan Kecil ini, turut melibatkan sejumlah organisasi nelayan kecil di beberapa negara, yaitu, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Perhimpunan Petambak Pembudidaya Udang Wilayah Lampung, Katipunan ng mga Kilusang Mangingisda ng Pilipinas (KKAMPi), PANGISDA Pilipinas, Malaysia Inshore Fisherman Association for and Welfare (JARING), Bilang-bilangan Daku West Assosiation (BIDAWA- Pilipines), The Center of Marinelife Conservation of Community Development (MCD-Vietnam), Fisheries Action Coalition Team (FACT-Cambodia).
Dengan adanya simpul jaringan ini, diharapkan nelayan kecil di Asia Tenggara dapat saling berbagi pengetahuan, strategi, dan saling mendukung dalam menghadapi tantangan yang ada. Kegiatan ini juga merupakan langkah penting menuju keberlanjutan sektor perikanan yang berbasis pada prinsip keadilan sosial dan ekologis.
Untuk kedepannya gerakan ini dapat menjadi wadah yang lebih besar untuk memperjuangkan hak-hak nelayan kecil di Asia Tenggara dan dunia.(*)
Editor: Ikhsan