Header Ads

Gesa Perpanjangan Bandara Karimun, Gubernur Ansar & Bupati Rafiq ke Jakarta

Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad bersama Bupati Karimun Aunur Rafiq  menemui Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi di Jakarta,  amis (2/6).  Foto: Asikk3

*Temui Menhub dan Deputi VI Bidang Pengembangan Wilayah & Tata Ruang Kemenko Perekonimian RI 

Tanjungpnang- Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad bersama Bupati Karimun Aunur Rafiq  menemui Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi di Jakarta, Kamis (2/6).  Menurut Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad, hal ini merupakan tindak lanjut dari upaya Pemprov Kepri dalam melakukan koordinasi terkait  pengembangan bandar udara Karimun dan juga  pelabuhan Malarko yang ada di Karimun. 

Gubernur Ansar juga meminta  kepada Menteri Perhubungan RI agar jalur penerbangan Tanjungpinang-Karimun dan Pekanbaru segera dibuka, dan tentunya dengan membuka jalur penerbangan Wings Air. Hal ini mengingat arus perjalanan orang sudah semakin membaik. "Suatu daerah akan sulit berkembang jika akses keluar dan masuknya masih belum memadai. Minimal harus ada bandara yang layak di satu daerah, bandara yang  bisa untuk mendarat boeing 737," kata Ansar. 

Untuk Bandara Karimun tahun ini Pemprov Kepri telah menghibahkan anggaran sebesar Rp10 miliar untuk pembebasan lahan perpanjangan runwey bandara Karimun. Saat ini panjang ruway bandara karimun hanya 1600 meter dan akan diperpanjang hingga minimal 2000 meter. Selain itu, saat ini juga sedang dilakukan koordinasi pinjam pakai kawasan hutan yang ada untuk perpanjangan bandara dimaksud. 

"Kita harap semuanya lancar. Pokoknya kita gak bakal bosan untuk terus datang ke pusat untuk menanyakan perkembangan apa yang kita minta. Ini semua agar perekonomian Kepri bisa berkembang merata dan masyarakat sejahtera," katanya.
Selain itu, lanjut Gubernur Ansar, pelabuhan Malarko sedang dalam tahap dilakukan design penataan pelabuhan kontainer  karana posisi Karimun sangat strategis berdekatan dengan Malaysia dan Singapura serta dekat juga dengan  kabupaten Meranti, Provinsi Riau. Kedua Provinsi ini saling membutuhkan bahan kebutuhan pokok. 

"Karimun sendiri memiliki potensi pengembangan bidang  kemaritiman yang memiliki peluang investasi sangat besar, dan sekarang banyak investor yang ingin berinvestasi didalamnya. Peluang ini harus kita tangkap,caranya dengan mempermudah akses itu tadi," ujar Ansar. 

Selesai dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Ansar bersama Bupati Rafiq, staff Khusus Gubernur Sarafuddin Aluan dan Kadiskominfo Kepri Hasan, S.Sos bergegas ke kantor Kemenko Perekonomian RI.  Disana Gubernur Ansar diterima oleh Deputi VI Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Ir. Wahyu Utomo 

Disini Gubernur ansar menjelaskan jika sebagai daerah yang terintegrasi dengan FTZ, Karimun sangat membutuhkan adanya fasilitas bandara yang memadai. Saat ini bandara di Karimun belum bisa disinggahi pesawat berbadan besar, sehingga perlu di perpanjang. "Kita berharap hingga akhir 2023 nanti bandara Karimun sudah bisa disinggahi pesawat yang besar. Dengan demikian, saya yakin perekonomian akan hidup," jelas Gubernur. 

Gubernur juga menjelaskan jika untuk membenahi bandara Karimun membutuhkan dana yang tidak sedikit, setidaknya dibutuhkan dana sebesar Rp180 miliar. Adapun dana yang ada baru terkumpul sebesar Rp120 miliar dari Kemenhub dan Rp10 miliar dari APBD Pemprov Kepri untuk pembebasan lahan.(Diskominfo Kepri)

Diberdayakan oleh Blogger.