Karang Taruna Kota Batam Bersama Organisasi Mahasiswa Politeknik Batam Bahas Pengelolaan Media Sosial Organisasi
ll
sinarkepri.co.id. Batam – Karang Taruna Kota Batam mengadakan pertemuan dengan Organisasi Mahasiswa Politeknik Negeri Batam di Gedung Kantor Walikota Batam dalam agenda bertajuk Diskusi Mengelola Sosial Media, Minggu (5/12). Pada pembahasan bertemakan Social Media Mastery tersebut terdapat empat narasumber utama diantaranya, Ketua Karang Taruna Kota Batam, Zul Arif yang didampingi Ketua Karang Taruna Kecamatan Batu Aji dan Karang Taruna Teladan 2019, Ridho Arvan Dedzky dan Presiden Mahasiswa Politeknik Negeri Batam, Irwanda serta Menkominfo BEM Politeknik Negeri Batam, M Ibnu Farhan.
Sonia Wini Pita Syahri sebagai moderator yang juga merupakan Wakil Ketua Karang Taruna Kecamatan Batu Aji Kota Batam membuka diskusi dengan latar belakang dan maksud tujuan, “Bahwa dunia saat ini telah memasuki era digital, yang mana bersosial media merupakan suatu kebiasaan hidup yang tidak bisa lepas dari keseharian kita. Seiring berjalannya waktu, teknologi yang dibuat oleh manusia semakin berkembang. Seperti yang sedang kita rasakan saat ini, era super smart atau yang lebih dikenal society 5.0. yang memungkinkan kita menggunakan ilmu pengetahuan yang berbasis modern seperti AI, Robot, IoT dengan tujuan untuk membantu kehidupan manusia agar lebih mudah dan nyaman dengan hidup berdampingan bersama teknologi.”
Setelah acara dibuka, moderator memberikan kesempatan berbicara kepada setiap panelis yang hadir. Sebelum empat narasumber utama berbicara, telebih dulu mengeluarkan pendapatnya para perwakilan Ormawa yang hadir diantaranya Himpunan Mahahasiswa Teknik Informatika (HMTI), Himpunan Mahasiswa Elektro (HME), Kumpulan Anak Seni (KuAS), Polibatam English Club (PEC), Ikatan Mahasiswa Muslim Polibatam (IMMPB), Batam Linux User Group (BLUG), Eneterpreneur Generation (ENGERGI). “Kita harus membentuk kerja sama tim yang baik agar dapat menghasilkan karya-karya terbaik untuk ditampilkan di media sosial,” ucap salah satu panelis M. Ridho dari perwakilan HMTI. Kemudian ia menambahkan, “Bahwa HMTI mengorganisir postingan yang mana untuk internal dan eksternal organisasi.”
Perwakilan dari HME turut menyampaikan strategi utama dalam mengelola media sosial, “Kami punya satu strategi jitu yakni, ATM (Amati Tiru Modifikasi),” ucap Affan. Lalu Ketua KuAS, BLUG dan PEC menyampaikan pendapatnya dengan poin pentingnya bagi anak muda untuk menampilkan hal-hal bermanfaat pada media sosial. Perwakilan dari IMMPB dalam pendapatnya menyampaikan, “Kami memiliki kontrak selama 1 tahun ke depan dalam satu periode organisasi terhadap orang-orang yang ada dalam Divisi Media,” pungkas Erza.
Diskusi berjalan sangat informatif, dikarenakan setiap pembicara menyampaikan strategi hingga teknis dalam mengelola media sosial organisasinya. Bahkan beberapa memberikan aplikasi untuk menjadi referensi dalam membuat konten yang akan ditampilkan. Beberapa pertanyaan menarik juga diajukan dalam diskusi yang juga dihadiri oleh Ketua Karang Taruna Kecamatan, Kelurahan dan Unit tersebut.
“Kami memiliki 3 tahapan dalam mengelola media sosial yakni Pra Produksi – Produksi – Post Produksi,” ucap Farhan, Menkominfo BEM saat tiba kesempatannya untuk berbicara. Farhan juga meyampaikan teknis-teknis dan fitur-fitur menarik agar konten media sosial organisasi lebih menarik dan tidak konservatif seperti bagaimana membuat motion graphic dan template dalam instastory dan lain sebagainya.
Presiden Mahasiswa Politeknik Negeri Batam dalam kesempatannya berbicara menyampaikan, “Saya berfokus pada pembahasan bagaimana peran pemimpin organisasi mengelola sumber daya manusia dan strategi jangka pendek, menengah dan panjang untuk mengelola media sosial,” buka Irwanda. Ia juga menyampaikan bahwa penting bagi organisasi untuk menerapkan strategi out of the box seperti BEM UI dalam mengelola media sosial yang menggunakan strategi, Bad News is Good News.
Ridho Arvan Dedzky sebagai Karang Taruna Teladan Tahun 2019 menyampaikan pengalamannya dalam mengelola media sosial Karang Taruna yang notabenenya sebagai organisasi yang ada langsung pada masyarakat. “Tidak mudah tentunya, tantangannya ada pada sumber daya manusia. Jikalau kampus sudah memiliki skilled person yang bisa diberdayakan, berbeda dengan Karang Taruna yang setiap daerahnya memiliki potensi SDM yang berbeda namun dengan kebutuhan yang sama, dalam hal ini mengelola media sosial yang sophisticated, canggih dan profesional. Maka dari hal itu, Karang Taruna perlu belajar dari Ormawa Polibatam agar kemampuan teman-teman dapat dibagikan kepada Karang Taruna yang ada pada 12 kecamatan dan seluruh kelurahan di Kota Batam, dan tentunya pertemuan seperti ini harus berkelanjutan,” ucap Ridho.
Ketua Karang Taruna Kota Batam, Zul Arif sebagai pembicara terakhir menyampaikan banyak terima kasih. Ia juga sedikit memaparkan apa itu Karang Taruna dan bagaimana pergerakannya di masyarakat sebagai mitra pemerintah. Kemudian ia juga mengharapkan kawan-kawan setelah selesai dari perkuliahan dapat terus mengabdi kepada masyarakat agar kebermanfaatannya tidak putus begitu saja. “Salah satu cara yang dapat kawan-kawan lakukan untuk berdampak bagi rakyat adalah dengan menularkan kemampuan yang dimiliki, seperti yang sedang berlangsung pada hari ini. Saya harap seperti yang dikatakan oleh Irwanda dan Ridho semoga pertemuan ini dapat berjalan lebih lanjut bahkan lebih teknis sebagaimana juga tadi diajukan oleh Iskandar Ketua Karang Taruna Kelurahan Bengkong Sadai. Saya yakin bahwa suatu organisasi dapat menjadi besar karena kebesaran medianya dan orang-orang yang menggerakannya,” pungkas Zul Arif.
Pada kesempatan ini, Ketua Karang Taruna Kota Batam di bawah
kepemimpinan Zul Arif yang baru saja mendapat penghargaan dari Gubernur
Provinsi Kepulauan Riau, meyampaikan harapan menghidupkan Karang Taruna
di seluruh penjuru Kota Batam hingga ke tingkat RT dan RW, dan salah
satu cara untuk sampai kepada titik tersebut adalah dengan juga
membesarkan Media Sosial Karang Taruna. (mcb)