Header Ads

Pertumbuhan Ekonomi Minus 0,74 Persen, BPS: Konsumsi Rumah Tangga Kontraksi Terdalam


Kepala BPS Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Rabu (5/2/2020).(KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA 

sinarkepri.co.id.JAKARTA- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I 2021 masih mengalami kontraksi sebesar -0,74 persen. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, komponen penyumbang kontraksi terbesar adalah konsumsi rumah tangga. Komponen pengeluaran ini masih terkontraksi 2,23 persen.

"Pertumbuhan ekonomi dilihat dari dari sumber komponen pengeluaran, konsumsi rumah tangga merupakan sumber kontraksi terdalam -1,22 persen. Disusul PMTB -0,07 persen, ekspor barang dan jasa tumbuh 1,36 persen," kata Suhariyanto dalam konferensi pers, Rabu (5/5/2021). Suhariyanto menyebut, daya beli masyarakat yang belum pulih ini berpengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2021. Pasalnya, komponen itu menyumbang 56,9 persen dari total PDB RI. Jika digabung dengan investasi (PMTB) sumbangannya mencapai 88,9 persen. "Tapi kontraksi menunjukkan arah perbaikan kalau dibanding kuartal II hingga kuartal IV (2020)," ucap Suhariyanto. Pria yang akrab disapa Kecuk ini merinci, ada dua sektor yang memicu konsumsi rumah tangga masih negatif, yakni sektor transportasi dan komunikasi -4,24 persen, serta sektor restoran dan hotel -4,16 persen dengan tingkat penghunian kamar hotel -35,71 persen.

Indikator lainnya tecermin dari penjualan eceran di kuartal I 2021 masih -17,19 persen, yang terjadi untuk seluruh komponen penjualan mulai dari makanan minuman, tembakau, sandang, suku cadang, dan aksesoris. Penjualan wholesale untuk mobil penumpang dan sepeda motor juga masih terkontraksi cukup dalam. Begitupun jumlah penumpang angkutan rel, laut, udara dengan kontraksi masing-masing -58 persen, -38 persen, dan -65 persen.

 "Nilai indeks keyakinan konsumen membaik dari bulan ke bulan, tapi secara triwulanan masih di bawah 100 dan masih jauh dibanding kuartal I 2020 sebesar 117,70," rinci Suhariyanto. Dari 6 komponen konsumsi rumah tangga, ada 2 komponen yang sudah tumbuh positif, yakni perumahan dan perlengkapan rumah tangga 1,27 persen berkat volume penjualan listrik, serta kesehatan dan pendidikan 0,31 persen. "Volume penjualan listrik mengalami penguatan dibanding triwulan I 2020 lalu, sehingga komponen perumahan dan perlengkapan rumah tangga tumbuh 1,27 persen," sebut dia.  (Kompas.com)

Diberdayakan oleh Blogger.