Header Ads

Ingatkan soal Sanksi, Satgas Larang RS Minta Biaya pada Pasien Covid-19

 



      
Ingatkan soal Sanksi, Satgas Larang RS Minta Biaya pada Pasien Covid-19Wiku Adisasmito. ©2020 Merdeka.com

sinarkepri.co.id.Jakarta-Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengingatkan, rumah sakit untuk tidak meminta biaya perawatan kepada pasien Covid-19. Dia menegaskan, seluruh biaya perawatan pasien Covid-19 ditanggung negara. Hal ini disampaikan menyusul adanya laporan pasien Covid-19 di Depok, Jawa Barat ditolak rumah sakit karena tidak bersedia membayar uang muka sebesar Rp1 juta. "Keadaan ini tidak bisa dibenarkan. Seperti yang selalu disampaikan, perawatan terkait Covid-19, sepenuhnya ditanggung negara atau pemerintah," tegasnya melalui keterangan pers, Jumat (29/1).

Wiku meminta rumah sakit mengikuti aturan pemerintah dalam menangani pasien Covid-19. Jika rumah sakit tidak mengindahkan aturan pemerintah, Wiku mengingatkan soal sanksi. "Mohon agar semua rumah sakit mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan dan selalu berkoordinasi apabila ada kendala, agar tidak menyulitkan masyarakat," kata dia. Sebelumnya, Wiku mengatakan kasus aktif Covid-19 di Indonesia saat ini sudah menembus 166.540 orang. Jumlah ini sangat mengkhawatirkan karena tidak sesuai dengan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19.

Tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 di Indonesia yang tersedia hanya 81.000. Padahal, 166.540 pasien Covid-19 yang berstatus kasus aktif membutuhkan tempat tidur perawatan untuk mencapai kesembuhan. "Realitanya, tempat tidur yang kita miliki sekitar 81.000 untuk pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan atau hanya setengah dari kasus yang ada," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Kamis (28/1).

Tak hanya tempat tidur, Wiku menyebut Indonesia juga memiliki keterbatasan tenaga kesehatan. Apalagi, per 27 Januari 2021, sebanyak 647 tenaga kesehatan meninggal dunia akibat Covid-19. Wiku menyebut, pemerintah telah berupaya maksimal untuk menambah jumlah tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 dan tenaga kesehatan. Namun, penambahan kapasitas tempat tidur dan tenaga kesehatan tidak mampu mengatasi pandemi.

Kunci penanganan pandemi Covid-19, kata dia, ada di tangan masyarakat yang disiplin menerapkan protokol kesehatan menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan menghindari kerumunan. "Satu-satunya cara untuk menangani kondisi ini adalah dengan menekan angka penularan yang terjadi di masyarakat dengan protokol kesehatan," ujarnya. [Merdeka.com/rnd]

Diberdayakan oleh Blogger.