Header Ads

20 Tahun PT. B’right PLN Batam

 Infrastruktur Memadai dan Inovasi Tehnologi Menjangkau Pelayanan Masyarakat Hingga Beberapa daerah Nusantara

Batam- PT B’right PLN Batam (Pelayanan Listrik Nasional Batam) tanggal 3 Oktober 2020, genap berusia 20 tahun.  Usia 20 tahun, tak bisa dibilang muda ataupun matang. Namun yang menjadi penilaian masyarakat, sejauh mana fungsi atau peran pelayanan yang telah dijalankan PT PLN Batam selama 20 tahun beroperasi,  inilah yang perlu diketahui masyarakat.    Melayani jumlah pelanggan mencapai ratusan ribu, tentu tidaklah mudah.   Namun bagaimana-pun, PLN Batam berupaya maksimal untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat pelangganya, walau masih ada yang tak puas disebabkan beberapa hal.

salah satu kegiatan sosialisasi PT PLN Batam menggandeng LPEKKINDO Batam untuk sosialisasi kelistrikan di Kelurahan Bukit Tempayan Kecamatan Batu Aji

           Tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan PLN Batam,  memang ukurannya relatif.   Sebab, tak semua masyarakat itu merasa puas, selalu saja ada nada-nada negatif  yang ditujukan terhadap pelayanan PLN Batam.  Kendati demikian, walau tidak semua pelanggan merasa terpuaskan atas pelayanan PLN,  bukti nyata dan terobosan yang telah dilakukan PLN  Batam sudah cukup dirasakan masyarakat. Apalagi dimasa pandemi covid-19 sejak Februari   lalu, puncaknya Maret sampai Mei 2020, PLN Batam cukup reaktif dan inovatif meningkatkan pelayaannya.   Terutama dalam pencatatan pemakaian, menyarankan pelanggan mencatat sendiri melalui foto meteran yang selanjutya dikirim secara online ke PLN Batam, kendati memang memunculkan reaksi baru.  Waktu itu, banyak pelanggan mengeluhkan disebabkan pembayaran yang melonjak drastis.

           Keluhan masyarakat yang menyesalkan pembayaran membengkak dimasa pandemi covid-19 itu,  kemudian diluruskan pihak PLN.  Bahwa PLN Batam tidak pernah menaikkan tarif pembayaran listrik  dimasa pandemi covid-19.   Sebaliknya,  justru diingatkan, bahwa pemakaian masyarakat pelanggan PLN yang naik drastis disebabkan selama ini lebih banyak di rumah saja (stay in home) akibat pandemi covid-19.  Suatu yang perlu dicatat,  kendati pemakaian arus listrik dimasa pandemi covid-19 meningkat tajam,  pelayanan PLN Batam tetap prima.   Artinya, tidak terjadi pemadaman aliran listrik walaupun dalam pemakaian kondisi beban  puncak. 

            Manager PLN area pelayanan Nagoya, Dinar menjelaskan tentang contoh  meteran kWh meteran yang diotak-atik

        Pemadaman ini tidak kerap terjadi, selain hanya sekali-kali dikala pemeliharaan (maintenance) Gardu Induk,  hal itu berkat Infrastruktur yang telah dimiliki PLN Batam, sudah cukup memadai saat ini.  Pembangunan sarana dan prasarana PLN Batam selama ini, tak terlepas dari partisipasi masyarakat pelanggan dalam kelancaran membayar iuran bulanan listrik sesuai dengan pemakaiannya. Pelayanan PLN Batam, yang pada awalnya hanya untuk Kota Batam, namun lambat laun tetapi pasti, kemudian arusnya bisa disalurkan sampai ke Kecamatan Belakang Padang yang walaupun masih masuk kota Batam, tetapi listriknya dikelola PT (Persero) PLN sampai saat ini.  PLN hanya sekadar menyalurkan arus listrik, yang mengelola tetap PT (Persero) PLN dari Tanjungpinang.

           Demikian juga ke Kecamatan Galang (masih kawasan Kota Batam) arus listriknya dipasok dari PLN Batam yang dikelola PT (Persero) PLN hingga ke Bintan dan Tanjungpinang.  Sarana dan prasarana  maupun inovasi tehnologi yang dimiliki PLN Batam saat ini, boleh dibilang sudah cukup maju dan modern.  Hal itu dibuktikan,  pasokan listrik tak hanya ke masyarakat kota Batam saja.  Tetapi mencakup ke pulau-pulau sekitar Batam, Bintan, Tanjungpinang, pulau Galang, Kecamatan Belakang Padang. 

         Malah lebih prestius dan terobosan baru, sejak tahun 2018 lalu sudah  sampai ke beberapa daerah nusantara.  Seperti,  ke delapan  daerah  Indonesia lainnya semuanya berkapasitas  500MW.   Daerah-daerah  yang dibangun PT PLN Batam yakni :  Paya Pasir Belawan Medan 75 MW,     Gunung Sitoli Pulau Nias  Sumatera  Utara sebesar 25 MW,    Air Anyer Pulau Bangka Provinsi Bangka Belitung  50MW. Selanjutnya daerah  Suge Pulau  Belitung Provinsi Pulau Bangka Belitung  25MW,   Balai Pungut Duri Kabupaten Bengkalis Provinsi  Riau 75MW ,   daerah  Tarahan Provinsi Lampung 100MW, Pontianak Provinsi Kalimantan Barat dan  Lombok Provinsi  Nusa Tenggara Barat 50MW.

 

Lurah Sungai Panas Tommy Armi S.Sos memberikan sambutan saat acara sosialisasi tentang kelistrikan

            Apa yang pernah disemboyankan PLN Batam dalam HUT PLN ke 18 tahun 2018 dengan inovasi tehnologinya yaitu :  “Merangkai  Pulau dengan Listrik”  sangat tepat berkaitan dengan pasokan listriknya ke pulau-pulau bahkan ke beberapa daerah Indonesia.  Melalui inovasi dan terobosan tehnologi yang ditemukan PLN Batam,  ke depan PLN Batam masih akan terus berkiprah terutama untuk pelayanan maksimal kepada masyarakat.  

       Sekadar catatan bagi kita tentang sejarah kelistrikan di Batam, tak salah jika melirik sekilas  ke belakang.  Pulau Batam yang pembangunannya tahun 1971 melalui Keppres nomor 74/1971 kelistrikan saat itu dikelola Pertamina.  Pengelolaan kelistrikan Pulau Batam oleh Pertamina, hanya untuk kebutuhan karyawannya  maupun Karyawan Badan Otorita Batam berkaitan pula dijadikannya pulau Batam sebagai basis logistik pengeboran minyak lepas pantai, mengutip  sejarah pembangunan Pulau Batam dari berbagai sumber.    Maka kebutuhan listrik hanya  terbatas untuk karyawan Pertamina maupun Karyaawan Otorita Batam dengan pembangkit listrik tenaga  diesel (PLTD).  

        Seiring dengan perkembangan pembangunan Pulau Batam pada tahap selanjutnya,  kebutuhan akan listrik semakin  meningkat.  Perkembangan industry dan bertambahnya penduduk secara drastis ,   Otorita Batam sempat  mengelola sendiri melalui  UPT (Unit Pelaksana Tehnis), lepas  dari pengelolaan Pertamina.  Pengelolaan listrik oleh Otorita Batam  berlangsung hingga akhir tahun 1992. 

                   Petugas TP2L  PLN, Dewa  menjawab pertanyaan peserta sosialisasi   






             Pulau Batam yang terus menggeliat dengan banyaknya investor asing  atau PMA (Penanaman Modal Asing) masuk , akhirnya terhitung  sejak 1 januari 1993,  Otorita Batam melepas pengelolaan kelistrikan dan menyerahkan ke PT Perusahaan Listrik Negara  (Persero) pusat.  Kemudian,  kelistrikan yang sempat  dikelolah  Otorita Batam sampai akhir 1992   kapasitasnya  hanya berkisar kurang lebih 45MW.    Melalui  PT  PLN (Persero) maka dibentuk  PT PLN Wilayah khusus Batam sejak Januari 1993 itu.    Pengelolaan PT PLN Wilayah khusus Batam, berlangsung sampai medio tahun 2000.   

            Pembangunan Pulau Batam  yang semakin pesat seiring bertumbuhan industry, maka kebutuhan  kebutuhan tenaga listrik  meningkat tajam.   PT PLN  (Persero) pusat  melalui  PT PLN wilayah Khusus  Batam,  sangat   kewalahan  untuk memenuhi  kebutuhan listrik  yang semakin meningkat  tajam.   Untuk mengatasinya  secara professional,  maka  PT PLN (Persero)  dengan Cabangnya PT PLN Wilayah Khusus Batam  yang  berkantor di jalan Todak Batu Ampar    membentuk  PT Pelayanan Listrik Nasional Batam.  

Pembentukan PT Pelayanan Listrik Nasional  (PLN) Batam  terhitung  Agustus tahun 2000 sebagai  anak perusahaan    PT PLN (Persero)  pusat  sesuai keputusan Menteri Negara Penanaman Modal dan Pembinaan  BUMN.   Status PT  PLN  Batam dari   anak perusahaan PT  PLN (Persero)  ditekankan  sebagai  unit  yang  mandiri mengelola  langsung kelistrikan dari  hulu sampai ke hilir.

Perkembanan selanjutnya  PT  PLN  Batam melakukan  Rebranding  menjadi  B’right PLN Batam.   Usia PLN Batam yang ke 17,  tahun 2017 lalu,   Bright PLN Batam diberi tugas oleh  PT PLN (Persero) pusat untuk  melakukan  expansi  atau menyebarkan  pelayanannya  ke beberapa daerah  Indonesia yang membutuhkan tambahan energy listrik yang kebetulan krisis listrik dengan seringnya pemadaman bergilir.   Pengembangan pelayanan PLN ke beberapa Provinsi  di  Indonesia  sesuai penugasan  PLN (Persero)  pusat setelah menilai  kemampuan  PLN Batam sepanjang tahun 2000 sampai tahun 2017 lalu.   Pengembangan pelayanan yang dilakukan PLN Batam  delapan (8) daerah  Indonesia seperti telah diuraikan diatas.

Lurah Sungai Binti  John Lee Dhan Cee saat memberikan sambutan sekaligus penutupan acara sosialisasi

  Sebelumnya, PLN Batam telah interkoneksi ke Pulau Belakang Padang dengan kapasitas 24KV dan   sejak September 2015 lalu,  PT PLN Batam telah melakukan  Interkoneksi  juga ke Pulau Bintan dan Tanjungpinang  melalui kabel  laut sepanjak 7 km maupun udara dengan kapasitas 150KV,   untuk memenuhi  kebutuhan listrik disana, sehingga saat ini tidak ada lagi pemadaman listrik bergilir.  Hal ini membuktikan, bahwa kelistrikan di Pulau Batam sudah mengalami surplus.  Data tahun 2018,  B’right PLN Batam,   listrik yang tersalur ke pelanggan masyarakat Batam mencapai  430 MW.  Tetapi bisa mencapai  450MW saat beban puncak. 


          Masri dari PLN menjelaskan tentang kWh meteran agar terhindar dari penyalahgunaan

         Jikapun seandainya  terjadi agak lama pemadaman,  masyarakat pelanggan bisa menghubungi  QR 123 (Quick Respon) yang siaga 24 jam.  Untuk menghubungi QR 123, pelanggan tetap menggunakan  kode wilayah telepon Batam yaitu 0778-123 seraya menyebut lokasi yang terjadi pemadaman listrik dan nomor pelanggan.    Petugas QR yang siaga 24 jam  akan cepat merespon karena petugas  PLN  dari hulu ke hilir selalu berada di lapangan yang bisa dihubungi dari ruangan QR sehingga bisa cepat diketahyi penyebab  gangguan atau pemadaman.  Pelanggan bisa secepatnya menghubungi QR melalui 0778123  memberitahukan  adanya gangguan atau pemadaman seraya menanyakan berapa lama dan penyebab terjadinya pemadaman.   

         Data yang diperoleh sampai 2018 jumlah pelanggan  PLN Batam mencapai 300.000 dan pelanggan yang paling banyak berada di Batam Centre sekitar   100.745.   PLN Batam yang mengoperasikan 11 Gardu Induk semuanya  interkoneksi  atau terhubung.  Sebagai bahan bakarnya, 70 persen menggunakan gas,  23 persen batu bara dan hanya 7 persen  tenaga uap (PLTU). Memenuhi  kebutuhan gas untuk PLN Batam, disalurkan melaui pipa laut dari Provinsi Jambi.  Sementara kebutuhan bahan bakar Batu Bara didatangkan dari Kalimantan.   PLN Batam terus berupaya meningkatkan kualitas produksi  listrik juga pelayanan maksimal kepada pelanggan.  Diketahui pula,  PT B’right Pelayanan Listrik Batam menunjukkan perusahaan yang semakin matang dibuktikan dengan  pengelolaan listrik yang mandiri tanpa bantuan dana pemerintah.

 

           Ketua L-PERKKINDO Thomas AE Memaparkan Sosialisasi

 

         Kemandirian PLN Batam  tanpa bantuan pemerintah, maka  terobosan melaui inovasi untuk memproduksi listrik  dengan kualitas  tinggi agar penjualan listrik kepada pelanggan dapat dilakukan secara maksimal.  Tehnologi yang digunakan PLN Batam  memproduksi  (Hulu), secara keseluruhan termasuk canggih.  Terobosan paling spektakuler dilakukan B"right Pelayanan Listrik Batam kerap dilakukan pemasangan penyambungan arus listrik ke rumah warga secara gratis.  Tak tanggung-tanggung jumlahnya kurang lebih 5000 rumah tangga.  Hal itu telah dilaksanakan PLN Batam sejak Desember 2017 lalu untuk beberapa kategori.       

        Untuk pemasaran  atau penjualan (hilir) masih terbuka lebar dengan  kecanggihan tehnologi maupun inovasi.  Penjualan listrik kepada calon pelanggan terus diupayakan,  terutama untuk pelanggan bisnis.   Keluhan pelanggan yang terdengar  selama ini, bisa disebut, hanya disebabkan miskomunikasi  saja.  Sebab, pelanggan  tidak mengetahui  sedang terjadi pemeliharaan di satu gardu induk.  Bukan semata-mata karena kurangnya pasokan atau aliran listrik.  Namun saat pemadaman yang tak sampai memakan  satu jam itu, membutuhkan waktu, untuk mengalihkannya ke gardu induk yang lain.

     

                penyerahan bingkisan dari PLN Batam untuk pemenang kuis

Maka untuk menunjang kesinambungan pembangunan sarana dan prasarana terutama untuk memunculkan inovasi tehnologi baru PT B’right PLN Batam, peran masyarakat pelanggan sangatlah menentukan.  Pemasaran listrik ke masyarakat,  terutama ke pelanggan bisnis, memang sampai saat ini terus dioptimalkan.   Kemudian, kelancaran pembayaran konsumen, merupakan andil besar untuk menghimpun dana dalam kelanjutan pembangunan sarana dan prasarana.  Sebab diketahui, PT PLN Batam merupakan swasta murni yang 100 persen bergantung dari iuran bulanan pelanggan tanpa bantuan pemerintah.

        Semboyan yang digaungkan salah satu  LSM kelistrikan mitra  PT PLN Batam yaitu: “Bila konsumen tepat membayar iuran, maka PLN akan terus terang dan terang terus” Inilah timbal balik yang diharapkan PT PLN Batam dari masyarakat pelanggan, membayar iuran tepat waktu.  Bahkan lebih baik awal-awal bulan, minimal tidak sampai tanggal 20 setiap bulannya, agar dana pembangunan infrastruktur maupun sarana dan prasarana kelistrikan PT PLN Batam, tetap berjalan lancar.  Kelancaran pembayaran iuran dari masyarakat pelanggan inilah timbal balik yang diharapkan dari masyarakat pelanggan.

       Yang patut lagi dicatat,  sosialisasi kepada masyarakat pelanggan PLN, tentang pemeliharaan Aset PT PLN dan bahaya pencurian arus listrik gencar dilakukan sejak tahun 2018 hingga tahun 2019 dengan menggandeng Lembaga Perlindungan Konsumen Kelistrikan Indonesia (L-PERKKINDO) Batam bekerjasama dengan PT  PLN Batam, cukup berhasil meyakinkan masyarakat konsumen.  Baik dalam menjaga asset-aset PLN, peningkatan pembayaran iuran tepat waktu dan turut berpartisipasi pencegahan pencurian arus listrik. 

       peserta sosialisasi tentang kelistrikan yang didominasi Ibu-ibu rumah tangga foto bersama usai acara. 

        Namun dibalik keberhasilan PT B’right PLN Batam yang telah mampu melayani masyarakat melalui Infrastuktur ataupun sarana dan prasarana kelistrikan dan kemampuan inovasi tehnologi yang dimiliki, ada yang terlupakan dari keluhan masyarakat pulau yang justru tak jauh dari kantor pusat pelayanan. Keluhan yang diterima penulis Senin (11/10)  2020  lalu dari ratusan masyarakat Pulau Abang Besar Kecamatan Galang kota Batam, bahwa mereka menikmati alira listrik hanya bebeapa jam saja dalam satu hari. Sebab, pengakuan mereka, hanya menikmati listrik dari pukul 07.00 WIB pagi hingga jam 17.00 WIB sore.

 

Syamsudin, salah seorang warga Pulau Abang Kecamatan Galang di keremangan rumahnya, akibat terbatasnya aliran listrik ke daerahnya

             Keluhan itu diutarakan salah seorang masyarakat bernama Syamsudin mewakili yang katanya mencapai empat ratusan KK (Kepala Keluarga)  masyarakat Pulau Abang.   Tentu ini menjadi perhatian dari Managemen PT PLN Batam di tengah keberhasilan anak perusahaan PT (Persero) PLN pusat ini melayani masyarakat konsumen tidak hanya di Kota Batam, Bintan dan kota Tanjungpinang, tetapi bahkan sebagian daerah lain di Indonesia. Semoga. (arifin marbun)

 

 

Diberdayakan oleh Blogger.