Beredar Hasil Survei Indo Barometer :
Isdianto Unggul Pada Pilkada Kepri 2020
Sinarkepri.co.id.Batam - Jelang pelaksanaan Pilkada Kepri 2020, kandidat bakal calon petahana Isdianto bertengger paling atas dari hasil survei terbaru Indo Barometer. Survei tersebut diketahui dari potongan slide yang beredar di banyak group sosmed di Kepri. Diketahui survei Indo Barometer dilakukan terkait kekuatan sejumlah kandidat yang akan bertarung pada kontestasi politik Pemilihan Gubernur (Pilgub) di kawasan Selat Malaka tersebut.
Sinarkepri.co.id.Batam - Jelang pelaksanaan Pilkada Kepri 2020, kandidat bakal calon petahana Isdianto bertengger paling atas dari hasil survei terbaru Indo Barometer. Survei tersebut diketahui dari potongan slide yang beredar di banyak group sosmed di Kepri. Diketahui survei Indo Barometer dilakukan terkait kekuatan sejumlah kandidat yang akan bertarung pada kontestasi politik Pemilihan Gubernur (Pilgub) di kawasan Selat Malaka tersebut.
Isdianto bertengger di posisi
teratas untuk tingkat elektabilitas baik untuk pertanyaan yang bersifat
tertutup dengan simulasi 3 nama kandidat. Dalam pertanyaan tertutup, dengan
tiga nama, Isdianto, Ansar Ahmad dan Soerya Respationo, elektabilitas Isdianto
berada diangka 36,3 persen, disusul Ansar Ahmad berada diangka 19,9 persen,
sementara diposisi ketiga ada Soerya Respationo dengan angka elektabilitas
mencapai 16,8 Persen.
Indo Barometer juga mengecek
elektabilitas kandidat dengan simulasi pertanyaan tertutup dengan tiga nama
kandidat, Isdianto, Ansar Ahmad dan Ismeth Abdullah. Hasilnya, Isdianto tetap
diposisi teratas dengan angka elektabilitas mencapai 36,6 persen. Di urutan
kedua ada Ansar Ahmad dengan elektabilitas 20,4 persen, kemudian Ismeth
Abdullah dengan elektabilitas 20,0 Persen. Pemilih yang menyatakan tidak akan
memilih hanya diangka 0,1 persen. Kemudian yang menjawab masih rahasia di angka
1,5 persen dan yang belum memutuskan di angka 19,8 persen, terkahir yang tidak
menjawab diangka 5,3 persen.
Menanggapi hasil survei yang beredar
tersebut, pemerhati Pilkada Kepri, Muhammad Ridwan mengatakan bahwa hasl Survei
ini menunjukkan figur Isdianto yang merupakan petahana tak bisa dianggap remeh.
Isu belakangan berkembang yang menyebutkan bahwa Golkar bakal berupaya untuk
mengajak PKS dan bahkan Hanura untuk bergabung dengan koalisi Ansar-Marlin
sebagaimana diberitakan Tribun Batam, justru semakin menunjukan kekuatan
Isdianto yang ditakuti.
"Survei yang beredar ini
mengkonfirmasi Isdianto sebagai yang terkuat. Itulah sebabnya ia ditakuti.
Patut diduga Ansar sudah mengetahui hasil survei ini dan melihat Isdianto
sebagai lawan terberat karenanya satu-satunya cara untuk dia bisa menang adalah
dengan menjegal Isdianto. Padahal secara logika saja sudah cukup jernih,
bagaimana mungkin PKS akan mendukung Ansar saat mana kadernya sendiri yaitu
Suryani tidak berpasangan dengan dia. Lalu jelas sekali Hanura sudah keluarkan
rekomendasi ke pasangan Isdianto-Suryani, tidak mudah mengubah itu, sekuat apa
Ansar sampai bisa begitu ke partai lain," ujar Ridwan kepada awak media
melalui sambungan telepon, Kamis (23/07).
Terkait kemungkinan rekomendasi PKS
yang hingga hari ini juga belum keluar, menurut Ridwan tak jadi soal dan hanya
menunggu waktu saja. Ia meyakini sangat kecil kemungkinannya DPP PKS putar
haluan mendukung Ansar-Marlin. "Ya tunggu waktu saja. Saya kira keduanya
(Isdianto-Suryani,red) sudah cocok untuk maju bersama di Pilkada. Dan PKS tentu
sudah menghitung, makanya jauh-jauh hari Suryani sebagai kadernya dimunculkan
sebagai jagoan PKS. Kalau tradisi di PKS kan kader harus maju. Dengan Suryani maju
sebagai cawagub cukup clear, dia pasti akan berpasangan dengan Isdianto,"
pungkasnya.(rel)