Survei LSI: Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah Unggul Atas Pasangan Djarot-Sihar di Pilgub Sumut
JAKARTA - Pilgub Sumatera Utara diprediksi akan
berlangsung sengit lantaran head to head antara pasangan Edy Rahmayadi-Musa
Rajekshah (Eramas) dan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (Djoss) yang
memiliki elektabilitas hampir sama kuat.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI)
Denny JA, pasangan Eramas akan mampu unggul dari pasangan Djoss. Peneliti
senior LSI Rully Akbar menerangkan, pihaknya telah melakukan simulasi dukungan
terhadap calon gubernur Edy Rahmayadi yang menggungguli Djarot Saiful Hidayat.
Pada pertanyaan
terbuka, Edy Rahmayadi mendapat dukungan 39,8 persen. Sedangkan Djarot Saiful
Hidayat mendapat dukungan 39,8 persen. Sedangkan
Djarot Saiful Hidayat mendapat dukungan 24,3 persen. "Begitu juga pada
simulasi tertutup, Edy unggul dengan perolehan dukungan sebesar 45,7 persen.
Sedangkan Djarot Saiful Hidayat mendapat dukungan 33,8 persen," kata Rully
dalam keterangan resminya yang diterima Okezone, Jumat (22/6/2018). Rully
melanjutkan, hasil yang sama juga memenangkan pasangan Eramas saat melakukan
simulasi dukungan terhadap calon wakil gubernur Musa Rajeckshah yang mampu
mengungguli Sihar Sitorus.
Pada pertanyaan
terbuka, Musa Rajeckshah mendapat dukungan 34,2 persen. Sedangkan Sihar Sitorus
mendapat dukungan 26,7 persen. Begitu juga pada simulasi tertutup, Musa
Rajeckshah unggul dengan perolehan dukungan sebesar 40,3 persen. Sementara
Sihar Sitorus Hidayat mendapat dukungan 30,5 persen. "Bila disimulasikan
secara berpasangan, pasangan Eramas mendapat dukungan 45,5 persen. Mengungguli
pasangan Djoss yang mendapat dukungan 34,7 persen," jelas Rully. Rully menjelaskan, berdasarkan hasil tracking
survei juga menunjukkan konsistensi kenaikan pasangan Eramas dari April 2018
sebanyak 43,3 persen menjadi 45,5 persen di bulan Juni 2018.
Sementara, lanjut
dia, untuk pasangan Djoss juga mengalami kenaikan dari 33,3 persen bulan April
2018, menjadi 34,7 persen dibulan Juni 2018.
Rully menambahkan, berdasarkan simulasi breakdown berdasarkan gender dan
usia, para pemilih rata-rata memilih pasangan Eramas diatas 40 persen. Pun
begitupula dengan simulasi breakdown berdasarkan latar belakang pendidikan dan
pendapatan, rata-rata diatas 40 persen juga memilih Eramas. "Hanya pemilih berlatar belakang
pendapatan dibawah Rp999 ribu (Base 20,3 persen) pemilih Eramas bersaing dengan
pemilih Djoss," ujarnya.
Rully memaparkan,
terdapat dua alasan pasangan Eramas berhasil mengungguli pasangan Djoss jelang
Pilgub Sumut yang akan berlangsung dalam lima hari ke depan. Pertama, Eramas unggul
telak di suku Jawa, Melayu dan pemilih Muslim pada segmen pemilih bersuku Jawa
(base 33,5 persen). Selain itu, pasangan Eramas juga unggul telak sebesar 64,2
persen sedangkan Djoss hanya memperoleh 17,9 persen. "Pemilih Melayu (Base
4,8 persen), Eramas unggul 79,3 persen dan Djoss 3,4 persen. Selain itu,
pasangan Eramas juga unggul telak di basis pemilih beragama Islam (base 64,7%)
yaitu sebesar 65,2 persen," lanjutnya.
Kedua, lanjut Rully,
pasangan Eramas juga konsisten unggul di delapan Dapil. Yaitu Dapil
1,2,3,4,5,6,7 dan 12. Sedangkan Djoss hanya mampu menang diempat Dapil, yaitu
Dapil 8,9,10 dan 11. Selanjutnya, Rully juga menilai terdapat dua alasan yang
menyebabkan pasangan Djoss gagal mengalahkan elektabilitas Eddy Rahmayadi dan
Musa Rajeckshah. Pertama, Djoss memang pasangan tingkat popularitas paling
tinggi, namun kurang disukai dari tingkat pengenalan calon gubernur. "Perolehan tertinggi adalah Djarot
Saiful Hidayat 91,3 persen, disusul Edy Rahmayadi 89,5 persen. Sedangkan untuk
calon wakil gubernur, tingkat pengenalan Sihar Sitorus 74 persen. Sedikit lebih
unggul dari Musa Rajekshah 70,7 persen," imbuhnya.
Rully menuturkan,
tingkat kesukaan terhadap Edy Rahmayadi diketahui 78,7 persen. Kemudian Musa
Rajekshah 74,2 persen. Berbanding terbalik dengan Djarot Saiful Hidayat yang
memperoleh tingkat kesukaan sebesar 67,8 persen dan Sihar Sitorus 63,4 persen. Ia
menambahkan, alasan kedua Djoss gagal ungguli elektabilitas Eramas lantaran
efek debat Pilgub Sumut yang tidak berpengaruh. Sebenarnya, kata Rully,
pengaruh debat terhadap pilihan memanglah sangat tinggi yakni 69,4 persen.
Akan tetapi hanya
sebesar 18 persen publik yang mengikuti debat kandidat tersebut. Meski
demikian, pada penguasaan materi LSI mendapatkan hasil bahwa pasangan Eramas
mendapat 49,1 persen sedangkan pasangan Djoss sebanyak 41,1 persen. "LSI
Denny JA menyimpulkan bahwa pasangan Eramas bisa memenangkan Pilgub Sumatera
Utara jika swing voters 33,5 persen tidak mayoritas dikuasai oleh pasangan
Djoss. Kemudian Eramas tidak bisa mengaktifkan partisipasi pemilih di semua
wilayah basisnya, dan Djoss memaksimalkan partisipasi pemilih basisnya,"
tandasnya.
Hasil survei terbaru
LSI ini dilakukan pada tanggal 8-12 Juni 2018. Survei dilakukan secara tatap
muka terhadap 1.000 responden. Responden dipilih dengan menggunakan metode
multistage random sampling. Margin of error survei ini sekira 3,16 persen.(aky/okerzone)