Barongsai Kaltara Siap Tempur
"Singa Selatan" Sedang Beraksi. Foto : Rico |
TARAKAN, PenaKaltara.com -- Kejuaraan Nasional Open Tournamen Tonggak Nasional yang diadakan Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) membuat Barongsai Paguyuban Sosial Marga Tionghua Indonesia (PSMTI) Tarakan FOBI Kaltara kembali harus mempersiapkan diri untuk bertempur. Sebelumnya, Barongsai PSMTI Tarakan FOBI Kaltara sempat mendulang berbagai prestasi diantaranya \juara 1 internasional di surabaya Tahun 2006, Juara 1 nasional walikota cup di Surabaya 2015, dan meraih mendali emas di eksebisi PON Jawa Barat 2016.
"Sudah dari bulan 11 kami mempersiapkan diri untuk kompetisi ini," kata Ferdi selaku pelatih, Kamis (30/11). Kejuaran Nasional yang diadakan selama 4 hari ini rencananya akan dimulai pada tanggal 1 - 4 Desember 2017 di Surakarta Jawa Tengah, ini akan sekaligus sebagai ajang untuk memastikan keterwakilan tim barongsai dari Indonesia untuk bertempur di Kejuaraan Internasional tahun 2018 di Cina dan Malaysia.
"Ini merupakan seleksi yang dilakukan FOBI pusat," ungkap Ferdi saat ditemui Penakaltara.com di lokasi latihan di bilangan Kampung Bugis Dalam. Lanjut Ferdi, persiapakan yang dilakukan oleh tim asuhannya dimulai dari persiapan mental, fisik dan kekompakkan tim. Ia mengakui bahwa kejuaraan nasional ini bukan yang pertama kali diikuti oleh timnya. Meski begitu, Ferdi tetap mewanti-wanti timnya agar senantiasa menjaga performa. "Mental harus dijaga untuk mengharumkan nama kaltara," ucapnya optimis
.
"Saya ingin dimana kita sebagai provinsi yang termuda harus mendulang prestasi yang lebih banyak, salah satunya di cabor baru yakni Barongsai," terangnya. Peningkatan porsi latihan memang sudah biasa dilakukan timnya saat mendekati hari kejuaraan. Meskipun seringkali hal itu menjadi kendala tersendiri tatkala atlet kebanyakan memiliki kesibukan lain seperti kuliah dan kerja.
Terpisah, Alung Tjandra selaku ketua FOBI Kaltara mengatakan undangan yang diterima dari FOBI pusat terkait kejuaraan ini membuat dirinya harus turun langsung ke tempat latihan untuk mengawasi dan melihat kondisi latihan dari atletnya. Semua itu dilakukan agar bisa melihat kondisi kesehatan atlet dan persiapan yang dilakukan untuk bertempur di kejuaraan nanti. Menurut Alung, kejuaraan ini merupakan kesempatan yang tidak boleh disia-siakan.
"Ketika nanti tim Barongsai PSMTI Tarakan FOBI Kaltara bisa ikut kompetisi Internasional itu merupakan prestasi yang baik bagi provinsi termuda di Indonesia," kata Alung.Untuk kejuaraan Nasional ini FOBI Kaltara hanya menurunkan 1 tim karena kejuaraan nasional diperbolehkan 1 tim dari setiap Provinsi. Ia sangat mendukung dan memberikan motivasi kepada para atlet agar ketika di arena pertandingan bisa tampil maksimal. Alung berharap agar tim Barongsai PSMTI Tarakan FOBI Kaltara bisa menjadi juara di kompetisi Nasional dan bisa mewakili Indonesia untuk kejuaraan Internasional tahun 2018. Bukan hanya itu Ia berkeinginan agar prestasi 2006 saat juara dunia terulang kembali dan membuat Kaltara meraih prestasi.
Untuk diketahui, Kesenian Barongsai mulai populer pada zaman dinasti Selatan-Utara (Nan Bei) tahun 420-589 Masehi. Kala itu pasukan dari raja Song Wen Di kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari negeri Lin Yi. Seorang panglima perang bernama Zhong Que membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan itu. Ternyata upaya itu sukses hingga akhirnya tarian barongsai melegenda hingga sekarang.
RICORNIUS JEFFERSON ANTONIO DAO
Editor : Bobby Furtado