Header Ads

Gubernur Kepri: Vaksin Untuk Anak Aman dan Halal


Foto: Asikk3

sinarkepri.co.id.Tanjungpinang- Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menyatakan Vaksin Sinovac untuk meningkatkan imun tubuh anak usia 6-11 dari serangan COVID-19, aman dan halal. "Program vaksinasi untuk anak-anak ini sudah diuji dan teruji sehingga aman dan halal disuntikkan ke tubuh anak-anak. Tujuannya, meningkatkan imun tubuh," kata Ansar, di Tanjungpinang, Kamis (16/12).

Ia berharap seluruh orang tua dan anak-anak mendukung program vaksinasi tersebut. Para orang tua wajib mendampingi putra-putrinya yang akan disuntik vaksin.  "Wajib bawa kartu keluarga sebagai syarat vaksinasi. Ini untuk memastikan usia anak dan juga administrasi pendataan program vaksinasi," ujarnya.

Ansar memberi apresiasi kepada berbagai pihak yang mendukung percepatan program vaksinasi ini, seperti TNI, Polri, dan BIN. Program vaksinasi tidak mungkin dapat terealisasi dalam waktu cepat bila tidak didukung oleh institusi tersebut.  "Sejak beberapa bulan lalu, kami bersama-sama melaksanakan program vaksinasi ini. Hasilnya memuaskan," tuturnya.

Badan Intelijen Negara (BIN) dan jajaran Polda Kepri menyelenggarakan program vaksinasi massal untuk anak-anak dan pelajar usia 6-11 tahun setelah sebelumnya mengggelar vaksinasi massal di berbagai daerah. Bahkan tim kedua lembaga itu melaksanakan program itu hingga di pulau-pulau.

Kepala Bagian Operasional BIN Kepri, Kolonel Chb. Komara Manurung, mengatakan, hari ini tim vaksinasi melaksanakan program itu di Pulau Karas, Batam, yang berjarak sekitar 30 menit menggunakan transportasi laut dari Pelabuhan Sembulang, Kecamatan Galang, Kota Batam. “Sebelumnya kami sudah pernah mengunjungi Pulau Karas untuk membagikan sembako, sekarang kami datang kembali untuk melayani masyarakat yang belum mendapat vaksin agar segera mendapat vaksin COVID-19,” ucapnya.

Komara menambahkan, masyarakat yang sudah disuntik vaksin juga akan diberikan bantuan berupa sembako sebagai bentuk upaya BIN Kepri dalam membantu masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19, khususnya di wilayah "hinterland".  (red)

sumber: kominfo kepri

Diberdayakan oleh Blogger.