Header Ads

Maksimalkan Potensi Masyarakat Desa dalam Mengelola Bisnis Kopi yang Inklusif di Seluruh Indonesia

Keterangan foto Ki-Ka: Irwansyah Putra -Kasubdit Potensi Produk Unggulan Direktorat PEL; Victor Ary Subekti -Chief Compliance Network Officer Lion Parcel; Leonardo Adypurnama Alias Teguh Sambodo -Direktur Industri, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bappenas; Samsul Widodo -Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal; Dian Vitriani -Team Leader & Senior Advisor Proyek ISED; Mumu -Papua Muda Inspiratif

sinarkepri.co.id.Jakarta, 4 November 2020–Selama dua hari pada tanggal 3 –4 November 2020, kerja sama bilateral pemerintah Indonesia dan Jerman yang didukung oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/ Bappenas) dan diimplementasikan oleh Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH, melalui proyek Inovasi dan Investasi untuk Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan yang Inklusif (ISED) bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Indonesia Coffee Academy (ICA) dari Anomali Group dan Lion Parcel menyelenggarakan talk showinteraktif dan pelatihan barista kopi untuk kurang lebih 1.000 masyarakat desa yang menjalankan usaha warung kopi di seluruh Indonesia. 

Kegiatan yang mengusung tema Jaga Kopi Indonesia merupakan salah satu rangkaian besar dalam mengembangkan dan meningkatkan peluang kerja masyarakat desa dengan menggunakan pendekatan bisnis inklusif. Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, Kemendes PDTT, Bapak Samsul Widodomenyampaikan, “Salah satu komitmen utama kami pada proyek ISED adalah membangun promosi peluang kerja bagi masyarakat desa pada sektor pariwisata melalui pendekatan bisnis inklusif pada usaha/komoditas kopi. Keberhasilan pendekatan bisnis inklusif, ditentukan dengan adanya kerja sama yang baik antara pihak swasta dan publik yang pada kesempatan ini diwakilkan oleh ICA dari Anomali Group dan Lion  Parcel. Melalui kerja sama ini, kami ingin masyarakat desa mengerti peluang usaha apa yang dibutuhkan agar dapat berkembang menjadi lebih baik.        

Pendekatan bisnis inklusif merupakan suatu pendekatan usaha di mana masyarakat yang berada di piramida ekonomi yang paling dasar turut diikutsertakan dalam satu mata rantai usaha suatu perusahaan/entitas usaha. Keikutsertaan yang dimaksud dapat dilakukan sebagai pemasok, distributor, retailer dankonsumen, yang akhirnya bertujuan pada perubahan dan peningkatan ekonomi bagi seluruh pihak yang terlibat. Team Leader and Senior Advisor proyek ISED, Dian Vitrianimenambahkan, “Fokus utama proyek ISED adalah meningkatkan peluang kerja pengembangan keterampilan serta pembangunan sektor swasta melalui bisnis inklusif di dua sektor utama yang salah satunya adalah sektor pariwisata di Lombok.

 


 Proyek ini menitikberatkan pada kerja sama antar pemangku kepentingan dari sektor publik dan swasta, karena proyek ISED berupaya menghadapi tantangan dari sisi permintaan (demand side) dengan berkerja secara erat dengan pihak swasta. Harapan kami ke depannya, keberlangsungan kerja sama ini dapat terus terjalin dan bahkan menjadi lebih baik lagi setelah proyek rampung pada Juni 2021.” Kegiatan pengembangan potensi pada usaha kopi dilakukan secara interaktif dan intensif secara virtual dandipandu oleh pelatih handal ICA oleh Anomali Group. Head of Sales and Marketing, Anomali Coffee Group, Ryo Limijayamenyampaikan, “Sejalan dengan misi dan visi Anomali Group, kami merasa bangga dapat terlibat dalam kerja sama ini. Salah satu tujuan utama kami melakukan usaha adalah menJAGA Kopi Indonesia, dan karena inilah kami turut berperan serta.

         Kami ingin sekali agar kopi di Indonesia memiliki standar nomer satu di dunia. Hal ini tentunya juga perlu didukung dengan keterampilan yang memadai dari pemilik usaha kopi sehingga baik pemilik usaha maupun penikmat kopi bisa merasakan manfaatnya bersama.”Dalam kesempatan ini perusahaan pengiriman barang Lion Parcel turut berkontribusi dalam membuka jaringan yang lebih luas dalam memberikan akses bagi masyarakat desa yang sulit terjangkau. CEO Lion Parcel, Farian Kiranamengatakan, “Melalui kerja sama ini kami membuka akses masyarakat terkait usaha kopi terutama bagi mereka yang berada di wilayah yang sulit dijangkau. Sehingga ke depannya kopi Indonesia pun menjadi lebih diminati dan dicintai oleh seluruh masyarakat Indonesia dan internasional.”Kegiatan yang berjalan selama dua hari meliputi talk showinteraktif dan pelatihan barista kopi dengan materi yang dipelajari antara lain mengenai pemahaman mengenai karakter biji kopi, demo virtual pemanggangan kopi, demo virtual pencicipan kopi, hingga penyeduhan kopi dengan standar yangtelah diakui secara internasional.  (danang mandala prihantoro)
Diberdayakan oleh Blogger.