Header Ads

Resmikan Batik Macening


 Marlin: Terima Kasih Telah Memberi Warna di Kota Batam
 
Media Center Batam – Ketua Dekranasda Kota Batam, Marlin Agustina Rudi mengaku bangga karena satu per satu pebatik binaannya tumbuh menjadi industri kecil menengah (IKM). Hal ini disampaikan Marlin saat meresmikan Gerai Batik Macenning di Tanjungsengkuang, Kecamatan Batuampar, Selasa (11/8). “Saya merasa berbangga. Apa yang saya tanam, pupuk, rawat, sudah terlihat hasilnya sekarang. Kepada Ibu Satijah, terima kasih telah memberi satu warna lagi untuk Kota Batam,” tutur Marlin.
         Hadirnya IKM-IKM ini, sambungnya, menunjukkan antusiasme masyarakat dalam mengembangkan kerajinan. Khususnya pengembangan batik di Kota Batam.  “Ini salah satu bentuk ketahanan keluarga di bidang ekonomi. Bagaimana perempuan bisa menambah tingkatkan ekonomi keluarga. Terbukti industri kecil seperti sekarang sudah bisa membuka galeri. Hanya butuh waktu dari bulan Oktober, kita bina, latih, akhirnya jadi seperti ini,” kata dia.  
        Hasil produksi IKM batik Batam ini, menurut Marlin, tidak kalah cantik apabila disandingkan dengan batik dari daerah lain. Hal ini membuktikan bahwa warga Batam juga bisa asalkan ada kemauan.   “Kalau dibandingkan mungkin memang kita kalah. Karena mereka sudah turun temurun, sedangkan kita baru memulai. Tapi untuk yang baru, kita sudah bagus. Bisa bapak ibu lihat, sudah seperti beli di Jawa. Maka saya ingatkan, untuk terus berlatih mengembangkan diri,” ujarnya.
        Kepada para pengrajin, Marlin berpesan agar tidak cepat berpuas hati. Terus ciptakan hal yang baru dan tetap berinovasi.   “2021 nanti anak SD, SMP, pegawai pemerintah pakai batik Batam. Selama ini seragam batik itu dibeli dari luar. Ini bisa hidupkan IKM kita. Jadi pesan saya, jangan berpuas hati dulu, terus ciptakan yang baru, yang bagus,” kata dia.
        Sementara itu, Camat Batuampar Tukijan menjelaskan di wilayah kerjanya tersebut ada dua pembatik. Selain Batik Macenning ada juga batik produksi SLB Kartini.
“Keduanya sudah berjalan berkat binaan dan pelatihan dari tim Disperindag bersama Dekranasda Kota Batam,” ujarnya.   Nama Macenning ini diambil dari bahasa Bugis yang artinya ‘manis’. Harapannya dengan memakai batik ini akan menambah manis penampilan.  Motif khas yang dikembangkan batik Macenning ini adalah sirih junjung dan pandan wangi. Pemasaran selama ini dilakukan melalui media sosial seperti Facebook, Whatsapp, dan Instagram. (MCB)
Diberdayakan oleh Blogger.