Proyek IPAL Dibangun Hansol Hampir Rampung 78 Persen Lebih
Batam
Menuju Kota Sehat, Minim dari Limbah
Sinarkepri.co.id.Batam,Barangkali sebagian masyarakat kota Batam belum mengetahui
pembangunan Instalasi Pengolahan limbah (IPAL) sejak tahun 2017 lalu di lokasi
Bengkong Sadai oleh Hansol Ltd kontraktor dari Korea Selatan. Areal pengolahan limbah seluas 7 hektar itu,
nantinya dimaksudkan menampung seluruh limbah rumah tangga kota Batam. Selanjutnya kumpulan limbah tersebut dikelola
untuk memproduksi aneka ragam manfaat,
seperti pupuk dan bahan bakar. Proyek pembangunan IPAL, sampai saat ini
diketahui sudah rampung hampir 70 persen. Demikian jaringan-janringan pipa yang
menghubungkannya ke pusat pengolahan di
beberapa kawasan atau kecamatan kota Batam sudah dibangun.
Hal ini terungkap dari konfrensi pers
yang merupakan laporan akhir tahun kontraktor yang mengerjakannya Hansol Ltd
bersama BP Batam di ruang Marketing BP Batam Selasa (31/12) 2019. Kepala bidang
pengelolaan limbah BP Batam Iyus Rusmana didampingi Direktur Humas dan
pemasaran Dendy Kustinandar serta anggota Deputy IV Syahril menjelaskan, Hansol Ltd sebagai kontraktor induk bersama perusahaan Enginer Sunjin Eng &
Arch, keduanya dari Korea Selatan dengan
subkon dari 18 perusahaan lokal untuk pengerjaannya kini terus digesa. Diharapkan, proyek IPAL ini akan selesai
Desember 2020. Di beberapa lokasi
seperti Batam Centre, Bengkong pemasangan jaringan pipa air limbah induk dari
instalasi telah lama dilaksanakan.
Nantinya akan terhubung ke rumah-rumah warga. Pemasangan pipa air limbah
dijelaskan bergandengan dengan pipa air bersih.
Hanya saja pipa air limbah ditanam sampai kedalamaan 7 meter dibawah
pipa air bersih sehingga tidak ada kekhawatiran air bersih tercemar dengan air
limbah.
Lebih utama lagi, kata Iyus, evaluasi
terhadap penanaman pipa air limbah itu terus dilakukan untuk perbaikan kedepan.
Saat ini pengerjaan proyek tersebut menurut anggota Deputy IV BP Batam Syahril,
telah mencapai 78,2 persen. Total pipa air limbah yang terpasang sampai
Desember 2019 sudah mencapai 114 km dan sudah menyambung pipa ke 11.000
rumah. Proyek yang dibiayai EDCF
(Economic Development Cooperation Fund) dari Korea Selatan ini sebesar USD 43
juta. memiliki kapasitas 33 liter per detik.
Adapun kendala yang ditemui sehari-hari Dalam pembangunan pipa air limbah ini, masih ada masyarakat yang keberatan dilalui pipa air limbah tersebut. Kemudian karena masih kurangnya pengalaman pekerja, sehingga pengerjaan harus diulang dan dibongkar sampai sempurna. Lebih spesipik dijelaskan, proyek IPAL ini disamping untuk mengelola limbah rumah tangga, nantinya memproduk kompos yang bermanfaat untuk penghijauan kota Batam kedepan. Sahril menyinggung tentang bekas galian pipa, akan diupayakan perbaikan sampai seperti keadaan semula. Demikian juga tentang selesainya ini proyek ini, selama satu tahun pemeliharaan menjadi tanggungjawab Hansol. (red)
Adapun kendala yang ditemui sehari-hari Dalam pembangunan pipa air limbah ini, masih ada masyarakat yang keberatan dilalui pipa air limbah tersebut. Kemudian karena masih kurangnya pengalaman pekerja, sehingga pengerjaan harus diulang dan dibongkar sampai sempurna. Lebih spesipik dijelaskan, proyek IPAL ini disamping untuk mengelola limbah rumah tangga, nantinya memproduk kompos yang bermanfaat untuk penghijauan kota Batam kedepan. Sahril menyinggung tentang bekas galian pipa, akan diupayakan perbaikan sampai seperti keadaan semula. Demikian juga tentang selesainya ini proyek ini, selama satu tahun pemeliharaan menjadi tanggungjawab Hansol. (red)