50 Juta Akun Facebook Diretas, Ini yang Dikhawatirkan HPHSI
Ilustrasi Pengguna Facebook. (REUTERS) |
JawaPos.com - Facebook lagi-lagi 'kebobolan'. Sekitar 50
juta akun Facebook diretas oleh orang tidak bertanggung jawab. Kejadian ini
baru diketahui pihak Facebook pada Selasa lalu.Ketua Himpunan Pemerhati Hukum
Siber Indonesia (HPHSI), Galang Prayogo meminta Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kominfo) untuk proaktif menghadapi peristiwa peretasan 50 juta
akun Facebook via fitur ‘View As’.“Kementerian Kominfo sudah seharusnya
proaktif. Facebook harus terbuka, adakah daftar akun yang diretas berasal dari
Indonesia?," ujar Galang dalam keterangan tertulis yang diterima
JawaPos.com, Selasa (2/10)."Jangan lupa, saat ini Indonesia memasuki tahun
politik. Bisa saja akun-akun itu digunakan oknum tak bertanggung jawab untuk
kepentingan kampanye hitam," tambahnya.
Kominfo juga dikatakannya untuk tetap
waspada terhadap setiap kemungkinan gangguan keamanan dan stabilitas
‘kehidupan’ di media sosial terlebih memasuki tahun politik.“Semua setuju hoaks
menjadi musuh bersama, tetapi tidak ada langkah konkret untuk mencegah itu
semua,” katanya.Galang berharap, Kominfo tidak menganggap enteng terkait
peretasan akun Facebook yang telah berulang ini. Pemerintah harus meningkatkan
kewaspadaan.Media sosial dari multiplatform hanya salah satu dari beragam
persoalan komunikasi dan informatika."Kalau pemerintah tidak proaktif
menganalisa kemungkinan buruk yang akan terjadi dan mencari solusi dari itu
semua, tentu kekacauan media sosial akan menjadi sebuah keniscayaan,” katanya.
Lebih lanjut, Galang pun menyinggung
mengenai penanganan situs hoaks yang menimpa Sandiaga Uno. Menurutnya, dari
peristiwa tersebut, kinerja Kemkominfo masih belum efisien dan membahayakan
untuk budaya bermedia sosial di Indonesia.
“Kalau setiap
persoalan dibiarkan menjadi fenomena yang meluas. Situs yang jelas-jelas berisi
konten negatif sangat lambat ditutup. Persoalan yang ada di depan mata saja
lambat, bagaimana nasib pencegahannya?” tegasnya.
Oleh sebab itu,
Galang mengungkapkan, inilah yang menjadi persoalan dasar media sosial di
Indonesia. Pemerintah kerap abai dengan fenomena yang belakangan ini. Sudah
tahu konten-konten berisi hoaks. Tapi lambat untuk menanganinya.
Sekadar informasi, pada tanggal 25
September kemarin sistem Facebook dibobol oleh hacker yang melakukan
eksploitasi pada celah keamanan. Hal itu berimbas pada 50 juta akun pengguna
Facebook dibobol hacker.Hal itu ditanggapi pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kominfo) dengan segera meminta penjelasan resmi dari Facebook Indonesia,
sebagaimana ditegaskan Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Semuel Abrijani
Pangerapan.Pemerintah akan mengirimkan surat kepada Facebook agar memberikan
penjelasan mengenai ada atau tidaknya akun-akun pengguna Facebook di Indonesia
ikut terdampak dengan insiden bobolnya 50 juta akun tersebut.(gwn/JPC)