Ketum Pomparan Raja Lontung/Ketum Toga Sinaga se-Dunia Mangihut Sinaga: Penetapan Nama Bandara Internasional Sisingamangaraja XII Bukan Kepentingan Satu Wilayah * Harus Dimaknai Sebagai Awal Kebangkitan Orang Batak * Ketua PDIP Sumut Pertanyakan Bupati Taput * Ketua DPRD Tobasa Mendukung 100 Persen
Bandara Silangit berubah mennadi Bandara Internasional Sisingamangaraja XII |
Para Tokoh masyarakat yang memberikan tanggapan |
"Terkait
Sikap Bupati Taput Nikson saya tidak bisa komentar. Tapi keputusan pemerintah
ini harus dilihat dari kepentingan yang lebih besar," jelas
Mangihut.Seperti diketahui, Pemerintah melalui SK Menteri Perhubungan Nomor KP
1404 tahun 2018 tanggal 3 September 2018 telah memutuskan menetapkan nama
Bandara Internasional Sisingamangaraja XII di Silangit. Terbitnya SK Menhub dimaksud didasarkan atas usulan
kelompok masyarakat, surat usulan Bupati Tapanuli Utara, surat Rekomendasi DPRD
Tapanuli Utara dan surat persetujuan Dewan Adat Tapanuli Utara.
Mewariskan Nilai Perjuangan
Sementara itu, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan
menyikapi Keputusan Menteri Perhubungan tentang Bandara Internasional Silangit
berubah nama menjadi Bandara Internasional Raja Sisingamangaraja XII merupakan
hal yang bagus dan dapat mewariskan nilai perjuangan bagi siapa saja yang
berkunjung ke Tapanuli. "Saya pikir perubahan nama itu sesuatu yang bagus
dan baik, karena dengan demikian kita menghormati para pahlawan-pahlawan kita.
Dan menjadikan nama Raja Sisingamangaraja XII menjadi sesuatu ingatan bagi semua
orang, baik nasional maupun internasional yang berkunjung ke Tapanuli,"
ungkapnya saat ditemui SIB, Selasa (11/9) pada acara pernikahan putra Kadis
PUPR Deliserdang Ir Donald P Lumbantobing/Drg Ridha Sondang Br Hutajulu di
gedung MICC, Medan.
Menurutnya,
perubahan nama itu setidaknya dapat membangkitkan semangat nilai perjuangan
yang diwariskan Raja Sisingamangaraja XII kepada semua orang. Bahwa kemudian
nanti, tutur Ashari, keberadaan Bandara Internasional kebanggaan orang Tapanuli
itu dapat memberi nilai tambah yang sudah tentu bagi kegiatan perekonomian.
Terpisah, Ketua DPRD Deliserdang Ricky P Nasution kepada wartawan melalui
sambungan seluler mengatakan, perubahan nama Bandara Internasional tersebut
merupakan hal yang wajar."Mungkin dengan perubahan nama itu lah masyarakat
dapat mengenang dan mengingat kembali siapa Raja Sisingamangaraja XII yang
sudah sama kita kenal perjuangannya melawan penjajah dan sejak dulu sudah
diabadikan sebagai pahlawan nasional dari Tanah Batak," ungkap Ricky.
Katanya, mungkin dengan nama Raja
Sisingamangaraja XII dapat membangkitkan gelora semangat perjuangan pahlawan
nasional yang berasal dari Tanah Batak. "Dengan menghargai orang yang
sudah berjuang bahwa pahlawan yang dikenal ialah Raja Sisingamangaraja XII,
jadi wajar saja perubahan nama Bandara tersebut. Terkait ada sebagian warga
yang menolak perubahan nama Bandara Internasional itu, sebagai negara yang
berdemokrasi ya sah-sah juga," tutur Ricky.
LAYAK DAN TEPAT
Sementara itu, Ketua DPD PDIP Sumut Japorman Saragih SH
mengucapkan terimakasih atas keputusan pemerintah pusat menggantikan nama
Bandara Internasional di Silangit, Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara
menjadi Bandara Internasional Raja Sisingamangaraja XII. Japorman mengaku nama Bandara Raja
Sisingamangaraja XII sudah sangat tepat dan layak, sebab Raja Sisingamangaraja
XII merupakan salah seorang Raja Suku Batak dan menjadi pahlawan nasional.
Untuk
menghargai perjuangannya, mantan Wakil Ketua DPRD Sumut ini, sudah selayaknya
namanya dijadikan sebagai nama bandara, apalagi di kawasan Tapanuli yang
merupakan basis perjuangan Sisingamangaraja XII melawan penjajahan Belanda
hingga akhir hayatnya. "Perubahan nama bandara juga akan mendorong
meningkatkan kunjungan turis manca negara ke kawasan Danau Toba melalui Bandara
Internasional Raja Sisingamangaraja XII," kata Japorman Saragih kepada SIB
di Medan, Rabu (12/9).
Saat
disinggung pernyataan Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan yang menempuh upaya
pembatalan pergantian nama Bandara Silangit, Japorman mempertanyakan alasan
bupati sehingga memiliki niat membatalkannya. "Apa alasan pak bupati untuk
mengajukan pembatalan nama itu," ujarnya.
Japorman mengaku mengikuti pengusulan pergantian Bandara ini. Pada April
2018, Plt Bupati Taput Mauliate Simorangkir mengeluarkan surat rekomendasi nama
Bandara Sisingamangaraja XII yang ditujukan kepada Gubsu pada waktu itu dijabat
Tengku Erry Nuradi setelah menerima berbagai dokumen usulan dari berbagai
kalangan masyarakat, termasuk surat-surat kepala daerah di kawasan Danau Toba
yang telah lebih dulu mengirimkan usulan nama Sisingamangaraja XII kepada
Presiden Joko Widodo menjadi nama Bandara di Silangit.
"Bila
masyarakat keberatan ya seharusnya sewaktu pengajuan pergantian nama. Inikan
sudah diputuskan nama Bandara diganti, ya kita harus menghormati keputusan
pemerintah pusat. Inikan untuk bertujuan yang positif agar mengingat nama Raja
Sisingamangaraja XII hingga akhir hayat anak cucu kita," harapnya. Ia mengaku pergantian suatu nama, ada yang
setuju dan tidak setuju. "Namun apapun ceritanya nama Bandara
Internasional Silangit lebih tepat diganti namanya menjadi Bandara Raja
Sisingamangaraja XII," tegasnya. Diharapkan pemerintah provinsi dan
khususnya Pemerintah Kabupaten Taput mendukung dan melaksanakan keputusan
Pemerintah Republik Indonesia yang telah memutuskan nama Bandara Internasional
Sisingamangaraja XII. "Tidak ada
alasan bagi Pemkab Taput untuk tidak menjalankan keputusan Pemerintah Pusat di
bawah kepemimpinan Bapak Presiden Joko Widodo. Sebab, semua persyaratan untuk
perubahan ini sudah dilengkapi dan dilakukan sesuai prosedur," tegasnya
kembali.
Ketua Pasti Mendukung
Di bagian lain, pergantian nama bandara internasional ini
juga mendapat dukungan dari Ketua Paguyuban Suku Tionghoa Indonesia (Pasti)
Iskandar ST. Menurutnya, penabalan nama
ini sangat pantas, sebab kegigihan perjuangan Raja Sisingamangaraja XII telah
menginspirasikan masyarakat Indonesia, yang kemudian Sisingamangaraja XII diangkat
sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.
"Selain itu untuk mengenang kepahlawanannya, nama
Sisingamangaraja juga diabadikan sebagai nama jalan di seluruh kawasan Republik
Indonesia," ungkap Iskandar saat dihubungi SIB di Medan.
Menurut Iskandar yang juga Sekretaris
DPW Partai NasDem Sumut, masyarakat harus siap menerima perkembangan yang akan
dibawa para investor yang datang dari Jakarta atau Singapura dengan waktu
singkat. "Maka masyarakat harus menerima, karena semua itu akan
meningkatkan pendapatan masyarakat, wibawa nama Raja Sisingamangaraja XII akan
membawa kemajuan itu di Tapanuli," tuturnya. (BR10/C06/A17/h)