Header Ads

Hebat, Pesawat Anak Negeri N219 Siap Diproduksi Tahun Depan



Kepala LAPAN Thomas Jamaludin dan Menhub Budi Karya
JawaPos.com - Pesawat garapan anak Indonesia tampaknya akan segera terwujud. Dialah pesawat N219 Nurtanio. Saat ini N219 Nurtanio sedang dalam proses sertifikasi. Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan, tahap produksi N219 akan dimulai pertengahan 2019 mendatang. "Proses pengembangan pesawat N219 sudah masuk dalam tahap sertifikasi yang ditargetkan paling lambat selesai pada pertengahan tahun 2019," ujar Thomas di acara AeroSUmmit 2018 di Jakarta, Selasa (25/9).
      Tahun depan, lanjut Thomas, pesawat N219 sudah bisa diselesaikan sertifikasinya dan setelah itu akan masuk pada proses produksi. "Artinya kita sudah mulai memproduksi pesawat sesuai dengan pesanan yang ada," terang Thomas.  Thomas mengakui bahwa untuk merancang pesawat buatan lokal tidak mudah. Perlu melibatkan beberapa industri sebagai pendukung. Dalam hal ini, industri penerbangan Indonesia harus didukung industri komponen lokal yang kuat.Dia pun memastikan bahwa N219 memiliki 60 persen Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). "Untuk membuat pesawat, mau tidak mau, industri komponennya harus ada. Karena itu dibentuk asosiasi industri komponen atau Indonesia Aircraft and Component Manufacturer Association (INACOM)," jelas Thomas.
       Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan, pesawat N219‎ akan menjadi alat transportasi penghubung daerah atau pulau terpencil di Indonesia. Hadirnya pesawat N219 akan semakin memudahkan masyarakat terluar dalam hal kebutuhan transportasi. "Saya meminta kepada para penguna produk-produk aviasi yang lain untuk saling berkolaborasi dengan industri penerbangan Indonesia. Kolaborasi tersebut harus diimplementasikan bersama demi keuntungan industri penerbangan Indonesia," jelas Budi. Sekadar informasi, pesawat N219 dibuat oleh PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Direktur PT DI Elfien Goentoro mengatakan, permintaan pesawat N219 cukup tinggi meskipun belum memiliki sertifikasi. Sebagai awalan, PT DI mengaku akan fokus pada kebutuhan pasar domestik lebih dulu. (ryn/JPC)

Diberdayakan oleh Blogger.