Header Ads

Menuju Tarakan Tanpa "Kendaraan"


TARAKAN, PenaKaltara.com - Keinginan yang kuat untuk menduduki kursi kekuasaan administratif tertinggi di Kota Tarakan, inilah, yang membawa beberapa nama untuk mengajukan diri dalam pencalonan Walikota Tarakan 2018 nanti meskipun tanpa kendaraan politik (Partai .Red). Setidaknya, saat ini sudah ada 2 (dua) nama yang digadang-gadang akan mencalonkan diri.

Ya, Umi Suhartini dan Arif Hidayat. Dua nama yang akan maju di Pilkada 2018 tanpa dukungan Partai Politik alias Jalur Independen. Hal ini terlihat dari nama-nama pihak yang diundang untuk gelaran sosialisasi terhadap mekanisme pemberkasan serta syarat dan ketentuan bagi calon yang berniat maju secara perorangan. Dalam undangan sosialisasi terbatas yang digelar hari jumat lalu itu, hanya 2 (dua) orang ini yang diundang oleh KPUD sebagai peserta.

 "Itu dilakukan karena hanya 2 orang  inilah, yang sebelumnya mengkonfirmasi untuk pendaftaran atau tahapan independent dalam pilkada nanti," kata Ketua KPUD Tarakan, Teguh Dwi Subagyo kepada PenaKaltara, Rabu (22/11).

Meskipun undangan resmi diakui Teguh telah diserahkan kepada keduanya, namun yang hadir dalam agenda sosialisasi tersebut hanya Umi Suhartini. Sedangkan Arif Hidayat, masih kata Teguh, belum diketahui alasan ketidakhadirannya. "Padahal agenda tersebut sangat penting," tukasnya.

 "Walaupun hanya bu Umi yang hadir, tidak menutup kemungkinan balon atau pihak lainnya diam-diam lagi mengumpulkan KTP," katanya kepada wartawan PenaKaltara.

Untuk saat ini, kata Teguh, yang intens berkomunikasi dengan pihak KPUD terkait teknis penggunaan software silon dan tata cara untuk calon independen itu hanya Umi. Arif sendiri sampai saat ini belum ada konfirmasi kembali. Padahal sebelumnya, Arif lah orang pertama yang berkonsultasi soal mekanisme pencalonan jalur independen ini. "Waktu itu Arif datang bersama Joko Slamet untuk konsultasi," tutupnya.

Atas kabar itu, publik pun mulai berandai-andai. Apakah alasan Arif Hidayat tidak menghadiri sosialisasi itu lantaran dirinya berputus asa? entahlah. Namun bilamana iya, keputus-asaan itu bukan tidak mungkin. Mengingat sulitnya mengumpulkan dukungan KTP dari masyarakat serta kegiatan rutinitas yang cukup padat bagi Arif Hidayat yang juga masih menjabat sebagai Wakil Walikota ini.

Belum lagi, kabar mengenai matangnya persiapan Umi Suhartini untuk mencalonkan diri sebagai saingannya. Betapa tidak, menurut sumber PenaKaltara.com yang enggan namanya dipublis, Umi Suhartini mengklaim telah mengumpulkan sedikitnya 27 Ribu KTP untuk mengantarkan istri dari Bupati Kabupaten Tana Tidung tersebut untuk maju pada pertarungan Pilkada 2018 nanti.Tentunya kabar itu sudah cukup untuk membuat lawan tanding lemas.  

Sedangkan untuk Arif Hidayat hingga saat ini belum terlihat upaya-upaya pengumpulan KTP dukungan sama sekali. Bilamana kita melihat tenggat waktu pengumpulan berkas dukungan yang tinggal menghitung hari ini, tampaknya hanya Umi Suhartini-lah yang siap "melenggang kangkung" di jalur independen ini. Namun belum dapat dipastikan apakah Arif Hidayat benar-benar menyerah atau tidak. Sebab, mungkin saja ia sedang menerapkan strategi politik tertentu dimana publik akan mengetahuinya disaat yang sudah tepat menurutnya. Kita lihat saja nanti.

Dari Redaksi
-Coretan MasPena-

Reporter :  
- RICORNIUS JEFFERSON ANTONIO DAO
- GEGER ADI KUSTANTO

Editor : Bobby Furtado
Diberdayakan oleh Blogger.